PR BEKASI - Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman dan staf khusus Kementerian Komunikasi dan Informasi, Henry Subiakto mengajak masyarakat untuk tidak mudik.
Keduanya sama-sama mengkhawatirkan kemungkinan lonjakan kasus seperti di India, bahkan Henry Subiakto menyebut adanya ancaman serius 'tsunami covid-19'.
Fadjroel Rachman mengungkapkan, kebijakan pemerintah membuat larangan mudik 2021 demi menjaga keselamatan masyarakat Indonesia dari ancaman bahaya penularan Covid-19.
Baca Juga: Modus Baru Kelabui Petugas, Pemudik Ini Sengaja Ingin Putar Balik di Titik Penyekatan
“Hal ini untuk menjamin keselamatan bersama dan menjaga upaya kita semua, seluruh masyarakat di Indonesia,” ucap Fadjroel Rachman.
Fadjroel Rachman menyebut, perayaan Idul Fitri yang biasanya diisi dengan silaturahmi tetap bisa dilakukan walau tidak mudik.
“Tanpa mengurangi makna dari silaturahmi dalam merayakan Idul Fitri 1442 H, silaturahmi dapat dilakukan secara virtual,” ujarnya.
Fadjroel Rachman menjelaskan bahwa silaturahmi secara virtual saat ini lebih utama ketimbang berkunjung secara langsung.
Baca Juga: Syarat dan Prosedur Pembuatan SIKM selama Masa Larangan Mudik 2021, Hanya untuk Keluar Jabodetabek
Hal ini tidak terlepas dari besarnya ancaman bahaya penularan virus Coronya terhadap keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.
“Komunikasi bertatap muka secara virtual dapat mengurangi kerinduan sekaligus menjaga dan menjamin keselamatan sanak saudara dan keluarga,” ucap Fadjroel.
Ia pun menyebut Presiden Jokowi dan jajaran kabinet tidak akan melakukan mudik dan buka puasa bersama.
Sementara Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Profesor Henry Subiakto meminta masyarakat agar dapat menahan diri untuk tidak mudik pada lebaran Idul Fitri tahun ini.
Henry Subiakto mengungkapkan, dirinya memahami bahwa banyak yang telah jenuh dengan penerapan segala pembatasan.
“Semua ingin bebas, tidak dilarang kemana pun, kapan pun, dan melakukan apa pun yang baik,” ucap Henry Subiakto, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @henrysubiakto, Minggu, 9 Mei 2021.
Akan tetapi, Henry Subiakto mengingatkan bahwa Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia bahkan dunia mengharuskan untuk tetap menjalani pembatasan tersebut.
“Ada ancaman serius tsunami covid-19,” ujar Staf Ahli Menkominfo tersebut.
Melihat besarnya bahaya yang mengancam tersebut, Henry Subiakto meminta masyarakat dapat menahan diri untuk tidak mudik pada lebaran Idul Fitri tahun ini.
“Puasa telah melatih kita menahan diri. Tidak mudikpun jadi upaya menahan diri pula agar kita bisa terjauh dari gelombang kedua pandemi,” ucap pria bergelar profesor tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan mudik yang telah berlaku sejak 6-17 Mei 2021 mendatang.
Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.***