Pria Penghina Palestina Ditangkap Polisi, Haris Pertama: Harusnya Abu Janda yang Ditahan

17 Mei 2021, 16:23 WIB
Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang meminta pihak kepolisian menahan Abu Janda. /Instagram @harispertama

PR BEKASI - Seorang pria berusia 23 tahun dengan inisial HL asal Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil ditangkap polisi usai melakukan penghinaan terhadap Palestina.

Pria tersebut sebelumnya viral di TikTok karena mengunggah sebuah video lipsync yang berisi hinaan kepada Palestina.

Sambil berjoget, pria tersebut menyebut negara Palestina dengan nama binatang sembari mengajak untuk membantai Palestina.

Baca Juga: Rumah di Bekasi Habis Dilalap Api, Suami Istri Terbakar Sambil Berpelukan

HL yang berprofesi sebagai cleaning service ini mengaku tidak mengetahui mana Israel dan mana Palestina. Dia mengira Israel adalah negara mayoritas Muslim yang dijajah.

"Tolong dimaafkan atas kekhilafan saya. Dan saya cuma salah paham saja. Saya salah sebut, ternyata yang menjajah adalah Israel," katanya di akun TikTok sebelum ditangkap polisi.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @knpiharis, Senin, 17 Mei 2021, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama mengatakan bahwa seharusnya yang ditangkap adalah pegiat media sosial, Heddy Setya Permadi alias Abu Janda karena telah membela Israel.

Baca Juga: Said Didu Singgung Yahudi Pesek, Ferdinand Hutahaen Lontarkan Sindiran Menohok

Menurutnya video wawancara Abu Janda dengan tentara Israel tersebut telah mempengaruhi banyak orang di Indonesia, termasuk HL.

"Harusnya Abu Janda yang ditahan," kata Haris Pertama.

Cuitan Haris Pertama yang meminta Abu Janda ditangkap. Twitter @knpiharis

"Kenapa malah orang ini (HL) yang hanya terpengaruh dari postingannya Abu Janda? Banyak rakyat dan pemuda Indonesia yang terpengaruh dari video dan info yang disebarkan oleh Abu Janda," sambungnya.

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina, Muhammadiyah Minta Dunia Internasional dan PBB Jangan Diam dan Ambil Langkah Tegas

Sebagai informasi, video pegiat media sosial Abu Janda dengan tentara Israel kembali beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, tentara Israel mengatakan jika perang di Gaza merupakan perang antara Israel melawan teroris.

Video tersebut ia bagikan pada 17 September 2019 lalu, dan kini kembali beredar sejak Israel kembali bentrok dengan pejuang Hamas, Palestina beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Ketua Hamas Berulang Kali Peringatkan Israel untuk Tidak Menyentuh Masdid Al-Aqsa

Tentara yang diwawancarai Abu Janda bernama Muhammad Kabiya. Ia mengaku orang Arab muslim yang menjadi tentara Israel.

“Ini cukup aneh, saya berharap Anda mau jelaskan ke penonton di Indonesia, kenapa Anda Arab muslim jadi tentara Israel IDF? Tidakkah itu seperti Anda perangi saudara muslim sendiri?” tanya Abu Janda.

Tentara Israel tersebut menjawab, dia hanya memerangi teroris, bukan saudara muslim, “Tidak juga, saya perangi teror dan teror tidak punya saudara."

Baca Juga: Pekerja Dermaga Pro-Palestina di Italia Hadang Kontainer Pengirim Senjata untuk Israel

Lebih lanjut, Kabiya menegaskan bahwa perang di Gaza bukan perang antara muslim vs Yahudi, “Jadi ini bukan perang agama, ini perang melawan organisasi yang catut nama Islam untuk agendanya sendiri."

Kemudian, tentara Israel itu menegaskan bahwa perang di Gaza bukan perang agama yang sering digembar-gemborkan.

“Bukan, yang terjadi di Gaza adalah Hamas dan jihadis Islam menjadikan rakyat Gaza korban untuk agenda mereka,” ujar Kabiya.

“Perang di Gaza adalah perang antara teroris dan negara Israel yang terpaksa harus melindungi warganya,” sambungnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler