PR BEKASI – Mantan Jenderal TNI AM Hendropriyono sedang menuai sorotan dari publik.
Pasalnya AM Hendropriyono disebut mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait konflik Palestina-Israel.
AM Hendropriyono menyebut bahwa perselisihan berdarah antara Palestina-Israel bukan urusan Indonesia.
AM Hendropriyono menegaskan bahwa perselisihan Palestina-Israel seharusnya menjadi urusan bangsa Arab dan Yahudi.
Baca Juga: Tengku Zulkarnain Wafat, Fahri Hamzah: Kita Kehilangan Khazanah yang Luas
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu menegaskan bahwa urusan Indonesia adalah mengurusi masa depan para penerus bangsa.
Pernyataan-pernyataan tersebut salah satunya dapat ditemui dari tayangan video YouTube Ojat Gledek yang berjudul "Hendropriyono: Palestina dan Israel Bukan Urusan Kita" yang tayang pada Rabu, 19 Mei 2021.
Hal ini pun mendapatkan perhatian dari Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah mengaku tak percaya bahwa hal tersebut diutarakan oleh AM Hendropriyono.
Baca Juga: Diduga Komentari Bipang Ambawang, Fahri Hamzah: Dapur Presiden Nggak Beres
"Saya gak percaya itu omongan pak Hendro @edo751945," kata Fahri Hamzah sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @Fahrihamzah, Rabu, 19 Mei 2021.
Menurut Fahri Hamzah seorang Jenderal seperti AM Hendropriyono pasti hafal sería menjunjung nilai-nilai dari Pancasila.
Seperti sila kedua yang berbunyi bahwa Kemanusia yang adil dan beradab.
Sila tersebut lari berbarengan dengan tujuan negara Indonesia yang ikut andil dalam perdamaian dunia.
Baca Juga: Sebut Ada Kemiripan dengan Jokowi, Fahri Hamzah Lihat Ambisi 'Tersembunyi' Gibran Rakabuming
"Sebab Semua prajurit TNI apalagi jenderal pasti hafal sila ke-2 #pancasila dan sejarah lahirnya," kata Fahri Hamzah.
"Kemanusiaan yang adil dan beradab', lahir bersama tujuan negara: ikut serta dalam perdamaian dunia'," ucap Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah pun menyematkan agar #WeStandWithalestine sebagai dukungan bagi perjuangan rakyat Palestina.
Sebagai informasi, serangan Israel kepada Palestina bermula pada upaya Israel menggusur warga Palestina yang ada di wilayah Sheikh Jarrah, Kota Yerusalem bagian timur.
Ketegangan tersebut meningkat pada kerusuhan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa saat kepolisian Israel membubarkan warga Palestina yang tengah melaksanakan shalat tarawih.
Hingga saat ini, jumlah korban jiwa masih terus berjatuhan dan banyak bangunan yang kemudian runtuh yang diakibatkan serangan roket.***