Ngabalin dan Partai Ummat Saling Serang, Refly Harun: Saya Doyan Sekali Ruang Demokrasi Dipakai

23 Mei 2021, 14:54 WIB
Refly Harun tanggapi pertikaian antara Ali Mochtar Ngabalin dan Partai Ummat. /ANTARA/Wahyu Putro A

PR BEKASI - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, memberikan pengingat terkait polemik yang kini terjadi antara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, dan Partai Ummat.

Refly Harun menyoroti adu argumen antara Ali Mochtar Ngabalin yang menyentil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais.

Disampaikan Refly Harun bahwa Ali Mochtar Ngabalin dan Partai Ummat boleh saja berdebat sehebat-hebatnya.

Baca Juga: Video Benda Misterius Terjatuh di Perairan Situbondo Viral di Media Sosial, Apakah UFO?

Akan tetapi, dia mengingatkan, jangan sampai berakhir secara fisik, terlebih menggunakan pihak berwenang.

"Tapi jangan saling embat maksudnya secara fisik apalagi menggunakan state apparatus untuk membungkam lawan politik," katanya.

Menurutnya, sikap seperti itu yang tidak elegan di dalam perdebatan, karena menang atau kalah merupakan hal yang biasa, terutama dalam pengertian pemikiran.

Baca Juga: IMF Yakin Pandemi Covid-19 Bakal Berakhir, Ajukan Proposal Rp700 Triliun untuk Percepat Target Vaksinasi

Dia pun mengatakan kalau dirinya saja mengakui jika apa yang disampaikannya keliru, dan bersikap santai.

"Saya pernah mengatakan kita tidak akan hina kalau kita dihina, kita tidak akan rendah karena kita dikritik," ujar Refly Harun.

"Jadi kita yakin saja dengan apa yang kita sampaikan, dengan apa yang kita katakan," sambungnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun Official pada Minggu, 23 Mei 2021.

Baca Juga: Tips Atasi Gejala Kaki Berkeringat yang Ganggu Aktivitas Anda, Salah Satunya dengan Teh Hitam

Karenanya, dia mengutarakan bahwa apa yang disampaikan Amien Rais selayaknya dihormati saja sebagai sebuah kritik terhadap pemerintahan.

Sementara terkait Ngabalin, dia memperkirakan jawabannya separuh substantif.

Namun, dia menyetujui jika Ngabalin menjawab kritik dari Amien Rais karena merupakan bagian dari negara.

Baca Juga: Gandeng Aplikasi Kencan Online, Gedung Putih Berharap Jumlah Warga AS Lakukan Vaksinasi Covid-19 Meningkat

Karena Ngabalin sering mengatakan dirinya juru bicara Istana atau Presiden, yang berhak mewakili kepentingan negara atau kepentingan Presiden Jokowi.

"Walaupun pada suatu masa yang namanya Moeldoko mengatakan hanya tiga orang yang berhak mewakili Istana, yaitu dirinya sendiri, kemudian Pratiko, dan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet," tuturnya.

Menurutnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam komentar Ngabalin, kalaupun ada maka penggunaan diksi yang mengungkit soal ajal dianggapnya tidak elegan.

Baca Juga: Banyak Pemudik Terpapar Covid-19, Jumlah Pasien Rawat Inap di Wisma Atlet Alami Peningkatan

Dia menilai dalam berdebat tak perlu sampai ke persoalan tersebut karena sudah sangat tidak substantif lagi.

"Sebenarnya ketika mengatakan Pak Amien Rais tokoh gagal dan lain sebagainya menyerang balik itu juga tidak elegan," katanya.

Refly Harun mengungkapkan seharusnya yang ditanggapi adalah pokok kritik Amien Rais pada Jokowi.

Baca Juga: Disebut Mulutnya Tak Setinggi Jabatan, Ngabalin: Mulut Amien Rais Tak Sematang Usianya

Sebagai contoh jika kritik mengenai indeks Demokrasi, seharusnya Ngabalin bisa menjawab ke sana. Begitupun jika kritik menyangkut ekonomi, harus dijawab konteks yang mampu kalau memang mampu.

"Tetapi kalau memang mempunyai meng-kick balik personal ya sudah, memang itulah kemampuanya," ujar Refly Harun.

Sebab itu, jangan mengharapkan timbal balik yang lebih dari itu, jika kemampuannya menyentak secara personal orang yang memberikan kritik.

"Tapi saya doyan sekali ruang demokrasi ini kita pakai sebaik-baiknya," tuturnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler