Minta Pemimpin Dunia Mulai Berpikir Soal Pembubaran Israel, Anis Matta: Solusi Akhiri Konflik di Palestina

24 Mei 2021, 20:46 WIB
Anis Matta minta pemimpin dunia mulai berpikir soal pembubaran Israel karena hal itu bisa jadi solusi untuk mengakhiri konflik di Palestina. /Instagram.com/@anismatta_

PR BEKASI - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta memberikan pandangan terkait solusi untuk mengakhiri konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Anis Matta menilai, pembubaran negara Israel bisa menjadi solusi atau jalan keluar untuk mengakhiri tragedi kemanusiaan yang kini terjadi Palestina.

Menurut Anis Matta, pembubaran suatu negara adalah hal biasa dan pernah terjadi di beberapa negara, seperti Uni Soviet dan Yugoslavia, sehingga muncul Rusia sebagai kekuatan baru di ranah global.

Baca Juga: Neno Warisman Ajak Masyarakat Boikot Indomaret, Inul Daratista: Nalarmu di Mana? Hina Dina Anda Ini!

"Orang belum punya bayangan pembubaran negara Israel, padahal banyak terjadi seperti Uni Soviet, malahan menemukan solusi baru. Pembubaran negara Israel bisa menjadi jalan keluar," kata Anis Matta di Jakarta, Senin, 24 Mei 2021, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurut Anis Matta, para pemimpin dunia perlu berpikir mengenai upaya pembubaran negara Israel secara permanen sebagai jalan keluar mengakhiri konflik abadi antara Palestina dan Israel.

Pasalnya, Israel sebelumnya tidak ada di dalam peta, tapi tiba-tba Israel didirikan karena utang budi atas terjadinya holocaust terhadap kaum Yahudi yang dilakukan bangsa Eropa.

Baca Juga: Komentari Konflik Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Mardani Ali: Sing Sabar Mas, Ini Ujian untuk Jadi Pemimpin

"Mengapa Israel tidak ada dalam peta, kemudian dimunculkan karena semangat ultranasionalisme Eropa terhadap orang Yahudi sehingga menjadi utang budi dengan mendirikan negara Israel," ujar Anis Matta.

Anis Matta menuturkan, peta Israel yang kini sudah berusia sekitar 100 tahun itu justru membuat tragedi kemanusiaan baru.

Bahkan menurutnya, yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina sama seperti yang pernah dilakukan bangsa Eropa terhadap orang Yahudi.

"Jika Israel dibubarkan, orang-orang Yahudi dikembalikan dari negara asalnya, karena mereka datang dari berbagai wilayah sebelum kemudian migrasi besar-besaran ke Palestina," ujar Anis Matta.

Baca Juga: Desak Jokowi Terbuka Soal Kondisi Keuangan Negara, Andi Arief: Rakyat Bosan dengan Janji Pertumbuhan Bombastis

Selain itu, Anis Matta juga menuturkan bahwa pilihan lainnya adalah diintegrasikan dalam satu titik untuk membentuk negara baru yang disepakati PBB dan komunitas internasional, dan itu bisa jadi solusi bagi negara dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta, itu tidak terlalu besar.

Anis Matta menilai bahwa upaya pengusiran warga Palestina ke Dataran Tinggi Golan, Yordania, dan Bukit Sinai, Mesir dengan membuatkan negara baru, justru akan membuat konflik makin melebar, terbukti upaya tersebut berantakan karena mendapat perlawanan sengit dari warga Palestina.

"Saya kira para pemimpin global harus menyakinkan dosa-dosa kemanusiaan akibat Perjanjian Sykes-Picot. Pembubaran negara Israel bisa menjadi jalan keluar, bukan sebaliknya menghilangkan Palestina dan membuatkan negara baru," ujar Anis Matta.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler