Salim Said: Kalau Tak Dijaga Baik-baik Negeri Ini Gampang Berantakan, Jangan Teriak NKRI Harga Mati

28 Mei 2021, 09:12 WIB
Guru Besar Ilmu Politik, Profesor Salim Said sebut jika tak dijaga baik-baik maka negeri ini gampang berantakan dan singgung NKRI harga mati /Tangkapan layar YouTube/Karni Ilyas Club

 

 

 

PR BEKASI - Guru Besar Ilmu Politik, Profesor Salim Said, mengatakan bahwa bangsa Indonesia sudah berhasil bersatu, berjuang, dan berdarah-darah untuk merdeka.

Akan tetapi, diungkapkan Salim Said, yang menjadi pertanyaan adalah apa proses yang singkat itu telah membuat Indonesia menjadi satu bangsa yang bersatu dari dalam.

"Bukan bersatu karena melawan Belanda. Itu yang saya cemaskan," ujarnya.

Dia menambahkan jika ingin menganggap itu maka mudah saja karena Indonesia termasuk konsep yang baru.

Baca Juga: Masyarakat Cemas karena Kedatangan WNA China, Salim Said: Informasi Pemerintah Tidak Menolong Kita

"Bangsa Indonesia itu baru, kalau tidak dijaga baik-baik negeri ini gampang berantakan. Itu sebabnya selalu saya bilang jangan teriak-teriak NKRI harga mati, NKRI ini harga hidup," katanya.

Disampaikan Salim Said, dinamika barang yang dipersatukan ini memerlukan sebuah kerja keras untuk menjaganya agar tidak berantakan.

Untuk itu, hal yang pertama harus dilakukan adalah mempunyai elit politik. Para Presiden, Wakil Presiden, para pemimpin Partai Politik, pemimpin politik disebutnya harus menyadari hal tersebut dan belajar sejarah.

"Ini barang baru, kalau tidak dijaga dengan baik ya akan berantakan. Bisa jadi Yugoslavia, lihat Uni Soviet, Saya kan pernah menjadi Duta Besar di Ceko, Ceko itu negara komunis tadinya," katanya.

Baca Juga: Salim Said Sebut SBY yang Pertama Kali Kudeta Demokrat, AHY: Hanya Dagelan dan Tidak Masuk Akal

Namun ketika tembok Berlin runtuh, dikatakannya, tidak ada satupun peluru yang ditembakkan.

Komunis tersebut bubar sendiri. Hingga akhirnya mengubah Ceko tak lagi menjadi menjadi negara komunis.

Bahkan mereka bergabung dengan Uni Eropa, bergabung dengan Nato.

"Hilang saja itu komunis, ke mana komunis? Nggak ada," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 28 Mei 2021.

Baca Juga: Soroti Film Indonesia yang Jarang Kritik Polisi dan Tentara, Salim Said: Di Badan Sensor Ada Wakil Mereka

Dia pernah bertemu dengan ketua Partai Komunis, menanyakan padanya apakah komunis masih ada dan menanyakan ke mana anggotanya.

Dijawab bahwa komunis masih ada, tetapi ternyata hanya tinggal mereka yang tua-tua saja, karena kaum muda sudah tak tertarik.

"Mereka mengenang masa komunis itu dengan cara yang menyedihkan, misalnya mereka bilang itu kita makan pisang dari Latin Amerika. Itu kalau menjelang Natal saja ada pisang, kalau nggak, nggak ada pisang," sambungnya.

Dia pun sebagai orang Indonesia yang pernah tinggal di Ceko menceritakan hal lain.

Suatu saat pernah mereka tidak ada kopi untuk diminum, dan akhirnya menggoreng tepung terigu sampai hangus lalu diberi air panas.

"Itulah kopi yang mereka minum," ucapnya.

Dikatakan bahwa generasi saat ini di Ceko sudah tidak menikmati hal seperti itu lagi.

"Mereka bilang menikmati penderitaan, itulah mereka nggak mau kembali lagi," kata Salim Said.***

Editor: Rinrin Rindawati

Tags

Terkini

Terpopuler