Jenazah Covid-19 Diangkut Pakai Truk, Pemprov DKI Jakarta: Dinas Pemakaman Sudah Capek

24 Juni 2021, 11:56 WIB
Mobil truk menjadi opsi pengangut jenazah Covid-19 di DKI Jakarta. /ANTARA /

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 di Indonesia akhirnya memulai babak baru. Hal tersebut diketahui setelah kasus positif dan angka meninggal yang kembali tinggi.

Khusus di DKI Jakarta, lonjakan kasus positif dan angka meninggal pasien pun naik.

Dengan kondisi demikian, sampai-sampai jenazah Covid-19 di Jakarta mulai diangkut dengan mobil truk.

Baca Juga: Media Asing Soroti Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Indonesia: karena Kampanye Vaksinasi yang Lambat

Hal tersebut karena ambulans sudah kewalahan dalam beberapa hari terakhir ini.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Edi Sumantri.

Ia berbicara hal itu pada saat rapat di Komisi C bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Positif Covid-19 Delta Indonesia Disorot Media Asing, dr. Adam: Go Internasional

"Dinas Pemakaman tidak sanggup, sudah capek semuanya," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Kamis, 24 Juni 2021.

"Sampai jam 6 sore tadi saja sudah 146 jenazah, sisanya masih ditaruh," sambungnya.

Edi menilai, bahwa ketersediaan ambulans memang ada batasnya pun dengan sumber daya manusianya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Perintahkan Daerah Zona Merah Lakukan Lockdown Mikro, Jawa Tengah Hadapi Lonjakan Covid-19

"Hari ini diangkat karena ambulans tidak mungkin lagi. Akhirnya dengan truk berkapasitas delapan peti mati," katanya.

Langkah tersebut pun diakui Edi membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Dapat dipastikan juga menguras lagi dana belanja tidak terduga (BTT) DKI.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Beri Hadiah untuk Ulang Tahun Jokowi Ke-60: Lonjakan Kasus yang Tidak Terbendung

BTT DKI telah dikucurkan pada Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mencapai Rp13,02 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti meminta adanya intervensi yang lebih tegas.

Terutama, mengenai pembatasan mobilitas warga dari pemerintah pusat dan provinsi.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Beri Hadiah untuk Ulang Tahun Jokowi Ke-60: Lonjakan Kasus yang Tidak Terbendung

"Kalau tahun lalu secukupnya hanya di Jakarta dan sekitarnya," ucapnya.

"Tetapi tentu dengan tahun ini karena maraknya di provinsi lain bisa diharapkan pembatasan yang lebih luas." sambungnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler