Dedi Mulyadi Kenalkan Obat Herbal Penyembuh Covid-19: Lebih Mudah dan Praktis Tanpa Harus ke Rumah Sakit

3 Juli 2021, 20:47 WIB
Dedi Mulyadi kenalkan obat herbal HQN1 Probiotix yang bisa sembuhkan pasien Covid-19, dan dinilai lebih praktis tanpa harus ke Rumah Sakit. /ANTARA

PR BEKASI - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi memperkenalkan obat herbal berlabel HQN1 Probiotix, yang diklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa obat herbal HQN1 Probiotix tersebut diramu oleh Pakar Pengobatan Herbal Gumilar Satriawan, yang biasa menangani pasien paru-paru.

"Saya dengan Pak Gumilar itu biasa menangani pasien paru-paru, kan banyak yang minta bantuan ke saya," kata Dedi Mulyadi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 3 Juli 2021.

Baca Juga: Polri Diminta Tindak Tegas Pelaku yang Naikkan Harga Obat, Menko Luhut: Sampai ke Akar-akarnya Kita Cabut!

Dedi Mulyadi menceritakan bahwa ada pasien yang harus dioperasi, tapi setelah minta tolong pada Gumilar Satriawan untuk diobati, pasien itu pun sembuh.

"Ada pengalaman ibu-ibu jam 10 malam datang ke rumah, suaminya harus dioperasi butuh Rp15 juta, saya minta tolong Pak Gumilar obati, sembuh," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi mengatakan bahwa selama ini Gumilar Satriawan sudah lama mengembangkan obat-obatan herbal dan HQN yang dihasilkannya untuk menangani gejala Covid-19 berupa obat tetes HQN1.

Baca Juga: Ruben Onsu Lihat Sosok Genderuwo Menyerupai Sarwendah: Dia Masuk Kamar, Saya Video Call Ternyata Ada di Mobil

"Obat ini sifatnya probiotik yang fungsinya membangun imun, beda dengan antiobotik yang sifatnya perlawanan. Dengan probiotik, pasien pelan-pelan memiliki kekuatan mengatasi gejala," tutur Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menjelaskan, dalam praktiknya, obat HQNI yang sudah berlabel halal dari MUI, diteteskan langsung pada hidung guna mengatasi keluhan saluran pernapasan penderita Covid-19.

"Ditetes ke hidung itu rasanya perih luar biasa, tapi akhirnya lendir ke luar dan bersih, napas jadi lega," ujar Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Anisa Bahar Mengeluh Kesulitan Cari Obat Covid-19: Aduh Bagaimana Ini Pak Jokowi? Tolong Rakyatmu

Dedi Mulyadi juga menjelaskan, selain ke hidung, obat herbal itu juga bisa diteteskan pada minuman dan rasa minuman akan terasa kecut, tapi bekerja mengembalikan indra perasa dan penciuman kembali normal.

"Rata-rata kalau pasiennya tidak pakai antibiotik, empat hari sudah normal, paling lama seminggu," kata Dedi Mulyadi.

Oleh karena itu, Dedi Mulyadi berharap keberadaan obat herbal seperti HQN1 bisa turut mengurangi laju peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga: Pria Ini Yakin Mbak You Masih Hidup dan Palsukan Kematian: Aura Beliau Masih Terasa

Pasalnya, obat herbal tersebut bisa digunakan secara komunal agar pasien Covid-19 tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Ini lebih mudah, praktis daripada harus mengangkut pasien ke rumah sakit, biayanya berapa, kita bisa kirim ini langsung ke rumah, agar pasien tetap berada di rumah," kata Dedi Mulyadi.

Sementara itu, Gumilar Satriawan menjelaskan bahwa HQN1 Probiotix Herbal Tetes adalah cairan yang tersusun dari BacterioPhages dan kimia organik dari Fermentasi Khusus yang membentuk bio actives, yang memiliki keunggulan untuk membantu mengatasi penyakit berat dan ringan secara alami.

Menurutnya, HQN1 Probiotix Herbal Tetes mewarisi cara pembuatan nenek moyang Nusantara yang sekarang masih relevan di era medis modern.

Baca Juga: Om Hao Sebut Ada Sosok Ular Bawaan dari Rumah Lama, Ruben Onsu: Di Mana Saya Berada Kayaknya Diikuti

HQN1 akan berada di sel Imunitas tubuh untuk memperkuat jangkauan dan fagositosis terhadap patogen.

Jika terdapat patogen di dalam organ tubuh, HQN1 akan mengikat virus/bakteri tersebut, untuk dikeluarkan melalui lendir, urine atau feces.

"Jika tetap masih ada sisa patogen berupa virus, bakteri, dan jamur yang jahat tersebut tidak akan menginfeksi di dalam sel tubuh manusia karena sudah inactive," kata Gumilar Satriawan.

Menurut Gumilar Satriawan, dengan mengonsumsi HQN1 Probiotix 2-3 kali dalam sehari, hal itu bisa menghindarkan pengonsumsinya dari virus bahaya, termasuk Covid-19.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler