PR BEKASI - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono memberikan tanggapan terkait langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membagikan paket obat gratis untuk rakyat yang jalani isolasi mandiri (isoman).
Pandu Riono menilai, pembagian paket obat gratis untuk rakyat tidak serta merta membantu mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Oleh karena itu, Pandu Riono mengusulkan agar Jokowi memikirkan kembali program pembagian paket obat gratis tersebut.
"Paket obat tidak membantu kendalikan pandemi di Indonesia. Ikhtiar yang perlu dipikirkan ulang," kata Pandu Riono, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @drpriono1, Jumat, 23 Juli 2021.
Menurut Pandu Riono, saat ini pemerintah harus lebih fokus untuk mengendalikan penularan Covid-19.
Pandu Riono juga meminta pemerintah untuk lebih fokus dalam mendistribusikan masker kepada penduduk miskin.
"Fokus untuk kendalikan penularan dengan investasi pada Tes-Lacak-Isolasi, dan distribusi masker pada penduduk miskin selain bantuan sosial," kata Pandu Riono.
Sebelumnya, Jokowi meluncurkan 300 ribu paket obat dan vitamin bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isoman.
"Pemerintah mulai hari ini akan segera membagikan paket vitamin dan obat untuk isolasi mandiri gratis di wilayah-wilayah yang berisiko," kata Jokowi di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021.
Baca Juga: Hari Anak Nasional, Pekerjaan Jokowi Dipertanyakan Anak-anak: Presiden Ngapain Aja Pak?
Jokowi menuturkan bahwa pada tahap pertama pemerintah akan membagikan 300.000 paket obat untuk wilayah Jawa dan Bali, dan 300.000 paket obat untuk wilayah di luar Jawa.
"Untuk tahap sekarang ini yang akan dibagikan adalah 300 ribu paket untuk yang melakukan isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan dilanjutkan dengan 300 ribu paket lagi untuk yang di luar Jawa," tutur Jokowi.
Jokowi pun menjelaskan bahwa ada tiga jenis paket obat untuk rakyat yang menjalani isoman dan akan dibagikan selama 7 hari.
"Paket satu ini berisi vitamin-vitamin untuk warga dengan PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG, ini paket 1," kata Jokowi.
"Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Untuk paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter, terutama nanti dokter puskesmas," sambungnya.
"Kemudian paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket ini juga membutuhkan konsultasi dan resep dokter," kata Jokowi.***