PR BEKASI - Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait Menko Polhukam Mahfud MD yang membagikan kisah haru pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Rocky Gerung mengatakan ketimbang membagikan kisah haru pasien Covid-19, seharusnya Mahfud MD mengomentari kegagalannya dalam memberi rasa aman untuk rakyat.
"Mestinya Pak Mahfud itu komentari kegagalan dia untuk memberi rasa aman kepada rakyat, kan ini tukar tambah isu aja sebetulnya," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 27 Juli 2021.
"Jadi kalau Pak Mahfud tak mampu komentari kegagalan Istana, dia masuk dalam hal-hal yang mengharukan. Padahal ini bukan soal mengharukan, ini soal kegagalan kebijakan," sambungnya.
Rocky Gerung pun menilai bahwa masyarakat banyak mengkritik cuitan Mahfud MD, karena hal itu membuktikan adanya kegagalan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Tak hanya itu, menurutnya, Mahfud MD membagikan kisah haru pasien Covid-19 di media sosial, karena dia tidak punya ide untuk memberitahu publik bahwa dirinya masih eksis di Istana.
Baca Juga: Rizal Ramli Minta Indonesia Lockdown: Cara Lain Bertele-tele, Hanya Gonta-ganti Istilah, Biaya Mahal
"Saya membayangkan Mahfud MD sudah tidak punya kemampuan atau tidak punya lagi ide untuk memberi tahu bahwa dia masih eksis di Istana. Jadi dia cari-cari cara untuk eksis di media sosial," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Mahfud MD semakin menunjukkan bahwa dia tak memiliki kemampuan berempati.
"Jadi tukar tambah semacam ini yang sekali lagi menunjukkan ketidakmampuan berempati. Kalau mau berempati, ya gak usah cerita begitu. Itu semua orang sudah tahu," ujar Rocky Gerung.
"Jadi ceritalah tentang kegagalan beliau untuk menyelamatkan orang melalui kebijakan," sambungnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut bahwa apa yang terjadi pada pasien Covid-19 yang diceritakan Mahfud MD secara tidak langsung disebabkan oleh kebijakan pemerintah.
"Apa yang terjadi pada orang kaya dan orang miskin itu disebakan oleh Mahfud MD, dalam pengertian tadi tidak bertanggung jawab pada kebijakan yang amburadul," ucapnya.
"Jadi Pak Mahfud MD mau menangisi keledai tapi dia sebetulnya tahu bahwa kebijakan di Istana dibuat juga oleh para keledai," ujar Rocky Gerung.***