Sebut Mutasi Covid-19 Sulitkan Indonesia Capai Herd Immunity, dr. Pandu Riono: Jangan Mau Dibohongi

8 Agustus 2021, 11:23 WIB
Epidemilog UI, dr. Pandu Riono meminta masyarakat untuk tidak percaya pada siapapun yang menyebut Indonesia capai herd immunity terhadap Covid-19. /ANTARA/Cahya Sari

PR BEKASI - Epidemiolog di Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Riono menyoroti herd immunity di Indonesia.

Sebagai informasi, herd immunity atau kekebalan komunal merupakan perlindungan dari suatu penyakit menular yang terbentuk apabila populasi memiliki kekebalan.

Kekebalan dalam herd immunity tersebut umumnya dapat diperoleh melalui vaksinasi.

Baca Juga: Tito Karnavian Tegaskan Vaksin Bukanlah Obat, Tujuannya untuk Bangun Herd Immunity

Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah gencar menggelar program vaksinasi Covid-19 guna memperkuat herd immunity.

Pasalnya, herd immunity diharapkan dapat mengatasipandemi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, dr. Pandu Riono justru skeptis.

Baca Juga: Jika Gunakan Rumus Herd Immunity, Menristek Sebut 180 Juta Orang Perlu Diberi Vaksin Covid-19

dr. Pandu Riono mengungkapkan, masyarakat jangan mudah percaya dengan pernyataan dari siapapun terkait herd immunity.

Menurutnya, herd immunity di Indonesia atau wilayah tertentu mustahil tercapai.

"Diingatkan sekali lagi jangan mau dibohongi oleh siapapun bahwa Indonesia atau ada wilayah dapat mencapai kekebalan komunal (herd-immunity). MUSTAHIL!" katanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter-nya pada Minggu, 8 Agustus 2021.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Unair: Herd Immunity Paling Tepat Digunakan dalam Praktik Vaksinasi

Dalam cuitannya tersebut, dr. Pandu Riono turut menyertai unggahan yang menyebut herd immunity sulit terjadi di Indoensia.

Lebih lanjut, vaksinasi Covid-19 disebutnya tidak dapat mencegah penularan Covid-19, dan efikasi vaksin juga tidak tinggi.

Selain itu, imunitas juga diklaim tidak akan bertahan lama, mengingat virus Covid-19 saat ini terus bermutasi.

Tangkapan layar cuitan dr. Pandu Riono. /Twitter/@drpriono1

***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @drpriono1

Tags

Terkini

Terpopuler