PR BEKASI - dr. Tirta membahas polemik pelecehan dan perundungan yang menimpa pegawai instansi pemerintahan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Menurut dr. Tirta, menghadapi kasus pelecehan tersebut, KPI tidak dapat dibela.
Dikatakan dr. Tirta bahwa Ketua KPI sebelum dia bertemu dengan Deddy Corbuzier, menghubungi dirinya.
"Jadi Ketua KPI sebelum saya ketemu Om Deddy, japri saya dan Om Deddy juga," katanya.
Dia menyatakan kalau permintaan itu untuk membantu pers rilisnya.
"Ngapain? Itu kan instansi lu, kita kan cuma bertanya bener apa nggak," ucapnya pada Minggu, 5 September 2021.
Menurutnya, terjadi pelecehan di sebuah instansi menandakan ada sesuatu yang tidak benar.
Pasalnya, KPI merupakan instansi yang mempunyai pekerjaan untuk menyensor film di Indonesia.
Akan tetapi, ternyata terjadi pelecehan di instansi sendiri.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Titip Uang Sekoper ke Luna Maya: Ini Rp500 Juta Gunakan untuk...
"Agak susah ini nolongnya, Bro," ujar Deddy Corbuzier.
Dinilai dr. Tirta, seharusnya Ketua KPI secara berwibawa mengundurkan diri dari jabatannya.
"Lebih baik ketuanya klarifikasi sekaligus lebih baik lu cari aman mundur aja dan secara wibawa," tuturnya.
Hal itu demi menjaga kepercayaan masyarakat pada KPI dan jika tidak maka siapa yang akan percaya pada instansi tersebut.
"Dianggap olok-olokan nanti," kata dr. Tirta, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Dia pun menyarankan agar korban diberikan wadah di podcast Deddy Corbuzier.
Ayah Azka Corbuzier ini mengungkapkan kalau korban ini sedang dicari karena saat ini dia menghilang.
"Ngilangnya kenapa? Lu tau sesuatu yang gue nggak tahu?" ucap dr. Tirta.
"Oh ya banyak," jawab Deddy Corbuzier.
Dan dr. Tirta kembali menegaskan bahwa Ketua KPI semestinya mengundurkan diri.
"Harus mundur, karena itu hal yang paling elegan. Kalau nggak masyarakat nggak akan percaya lagi sama KPI," katanya.***