PR BEKASI - Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menyoroti soal ekspor Indonesia ke Afghanistan.
Pasalnya, kinerja ekspor Indonesia ke Afghanistan dilaporkan semakin melejit.
Badan Pusat Statisik (BPS) mencatat realisasi ekspor dari Indonesia ke Afghanistan naik 361,7 persen pada Agustus 2021 terhadap Juli 2021.
Baca Juga: Hoaks Kematian Abdul Ghani Baradar Tersebar, Pendiri Taliban: Tolak Semua Kebohongan Itu
Peningkatan kinerja ekspor ini terjadi saat kelompok Taliban kembali berkuasa di Afghanistan, setelah digulingkan pasukan Amerika Serikat (AS) pada 2001 silam.
Menanggapi hal tersebut, Mustofa Nahrawardaya mempertanyakan langkah yang diambil pemerintah Indonesia.
"Beneran mau dagang ama "teroris"?" cuit Mustofa Nahrawardaya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @TofaTofa_id pada Kamis, 16 September 2021.
Sebelumnya, Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus 2021, yang kemudian disusul langkah AS untuk melakukan evakuasi.
Selama proses evakuasi, ISIS-K menyerang Bandara Kabul dengan beberapa ledakan.
Akibatnya, dunia khawatir jika Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban akan menjadi sarang terorisme.
Baca Juga: Taliban Minta Perempuan Kenakan Burqa, Perempuan Afghanistan: Penghapusan Identitas
Dilansir dari CGNT, Taliban sudah melantik kabinet pemerintahan sementara di Afghanistan.
Oleh karena itu, sebagian besar negara di dunia menegaskan, jika rezim baru di Kabul menginginkan pengakuan diplomatik, maka Afghanistan tak boleh menjadi inkubator terorisme.***