Soekarno Dikabarkan Tewas di 'Museum Satria Mandala', Didi Mahardika: Seperti Menutupi Sejarah

5 Oktober 2021, 22:05 WIB
Presiden pertama RI, Ir. Soekarno menutup menutup kedua telinganya grup musik Trio Greco asal Yunani memainkan gitar dan bernyanyi di belakangnya, saat kunjungan ke Athena, Yunani pada 9 Juli 1965. /Foto: gahetna.nl/

PR BEKASI – Warganet Indonesia baru-baru ini dihebohkan dengan pernyataan dari cucu Soekarno, Didi Mahardika terkait kematian kakeknya.
 
Pasalnya, putra mendiang Rachmawati Soekarnoputri tersebut mengatakan bahwa Proklamator dan Presiden Indonesia pertama itu meninggal saat diasingkan di Wisma Yaso.

Hal ini berbeda dari kabar-kabar yang tersebar pada umumnya. 

Baca Juga: Teka-teki Dalang Peristiwa G30S: Mulai dari PKI, Soekarno, hingga Kerja Sama CIA dengan Soeharto

Pernyataan Didi Mahardika tersebut muncul saat dirinya menjadi bintang tamu di channel YouTube V Entertaiment.id.

Ia hadir dalam acara “Nanda Tanya” yang dipandu oleh manajer berbagai artis kenamaan, Nanda Persada.
 
Dalam video tersebut, Nanda Persada bertanya soal berbagai tempat bersejarah di Jakarta yang menjadi latar video klip dari lagu yang diciptakan oleh Didi Mahardika.
 
Salah satu dari tempat bersejarah yang terdapat di video klip tersebut adalah Wisma Yaso atau yang sekarang ini dikenal sebagai Museum Satria Mandala.

Baca Juga: Siapa Sebenarnya Pasukan Cakrabirawa? Pengawal Presiden Soekarno yang Terseret G30S PKI 

Nanda Persada kemudian bertanya terkait kebenaran isu kematian Soekarno di Wisma Yaso saat menjalani pengasingan pada 1970.
 
Namun, tanpa diduga Didi Mahardika menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa Soekarno bukan hanya diasingkan di Wisma Yaso, melainkan juga dibunuh.
 
“Tidak hanya diasingkan. Tapi di situlah bapak kita, bapak bangsa, bapak Proklamator kita yang memperjuangkan kita semua dibunuh,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan video di channel YouTube V Entertainment.id, Selasa, 5 Oktober 2021.
 
Nanda Persada yang terkejut dengan jawaban tersebut kemudian meminta Didi Mahardika untuk berhati-hati atas konsekuensi dari pernyataan cucu Soekarno tersebut.

Baca Juga: Viral Foto Lawas Soekarno seperti Santri Tutup Telinga, Hilmi Firdaus: Ada yang Berani Nyinyirin Ini? 

Namun, Didi Mahardika mengatakan dirinya siap dengan berbagai konsekuensi yang akan menimpa dirinya atas pernyataannya tersebut.
 
Bahkan, mantan kekasih dari mendiang Jane Shalimar tersebut menyarankan bagi masyarakat yang tidak yakin dengan jawabannya tersebut untuk bertanya pada ahli sejarah terkait kematian Soekarno di Wisma Yaso.
 
“Harus banyak tahu itu. Saya tahu konsekuensinya, pasti.  Kalau mau ada yang bertanya mungkin bisa ditanya pada yang ahli sejarah. Dan ahli sejarah yang bisa menceritakan apa adanya termasuk para saksi-saksi sejarah,” katanya.
 
Didi Mahardika juga mengaku masih bingung kenapa Wisma Yaso diganti mamanya menjadi Museum Satria Mandala.

Baca Juga: BI Keluarkan Uang Logam Pecahan Edisi Khusus, Sebagai Penghormatan untuk Proklamator Ir. Soekarno

Dirinya menduga hal tersebut dilakukan untuk menutupi dan menghilangkan sejarah yang pernah terjadi di tempat tersebut.
 
“Kenapa dihilangin nama Wisma Yaso itu? Jadi kaya menutupi, menghilangkan, dan mengalihkan sejarah,” katanya.
 
Dirinya juga menambahkan bahwa pernyataannya tersebut jangan dipotong karena masuk ke dalam bentuk edukasi.
 
“Jas merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Itu bener banget. Jadi kalau lu semua gagal paham sama sejarah, lu dimakan sistem,” katanya.

Baca Juga: Singgung soal Soekarnoisme, Gus Baha: Seakan Indonesia Dimulai dari Soekarno

Seperti diketahui, Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik di Wisma Yaso.
 
Dirinya meninggal setelah berjuang melawan sakit ginjal parah yang dideritanya sejak Agustus 1964.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube V Entertainment.id

Tags

Terkini

Terpopuler