PR BEKASI - Beberapa waktu lalu, tagas #PercumaLaporPolisi membanjiri media sosial usai polisi menghentikan kasus dugaan pemerkosaan anak di bawah umur di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Hingga saat ini pun, tagar #PercumaLaporPolisi masih ramai digunakan oleh warganet untuk berbagai kasus yang diabaikan aparat kepolisian.
Menanggapi hal itu, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto mengatakan tagar #PercumaLaporPolisi adalah akibat dari berbagai kondisi yang dihadapi masyarakat.
Benny Mamoto menduga, tagar #PercumaLaporPolisi tersebut viral karena kondisi masyarakat yang frustasi, stres, hingga pengangguran.
"Jadi begini, kondisi masyarakat saat ini yang sedang menghadapi berbagai macam masalah, frustrasi, stress, pengangguran dan sebagainya, ini emosinya sangat meledak-ledak," ujar Benny Memoto, dalam acara Mata Najwa, yang diunggah di YouTube Najwa Shihab, Kamis, 14 Oktober 2021.
Selain itu, menurut Benny Mamoto, yang harus dilakukan Polri adalah korekri internal dan mempelajari kelemahan-kelemahan dan kemudian segera lakukan perbaikan.
Baca Juga: Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan, Kompolnas: Statemen Tidak Berdasar, Menyesatkan, dan Berbahaya
Pasalnya, lanjut dia, tagar #PercumaLaporPolisi itu ada karena adanya masyarakat yang mengalami hal yang sama.
"Pelayanannya kurang bagus kemudian bahkan mungkin diperlakukan tidak adil akan bergabung menjadi satu kekuatan dan itu menjadi pressure Polri," ucapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga memberikan solusi agar Polri mengajak para anggota di lappangan untuk membangun komunikasi yang baik kepada pelapor, tersangka, atau penasihat hukum.
"Saya rasa kalau itu dibangun, bisa diminimalisir masalah ini," ujar Benny.
*Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Kompolnas Tanggapi Tagar #PercumaLaporPolisi: Masyarakat yang Frustasi, Emosinya Meledak-Ledak'.***