PR BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh jajaran Polri agar selalu menghormati kebebasan berpendapat, tapi tetap menjaga kewibawaan dan ketegasan.
Mulanya, Jokowi mengatakan bahwa pengkritik tidak perlu mendapat panggilan dari Polri, terkecuali mengganggu ketertiban.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) di Kabupaten Bandung, 3 Desember 2021.
"Kritik dipanggil, mengkritik dipanggil. Kalau mengganggu ketertiban, ya silakan. Tapi kalau enggak, jangan," kata Jokowi, yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 4 Desember 2021
"Karena kita sudah menyatakan ini negara demokrasi. Hormati kebebasan berpendapat dan serap aspirasinya. Tapi ketegasan itu juga jangan hilang dari Polri. Kewibawaan juga jangan hilang dari Polri," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan dirinya tak ingin lagi melihat ada jajaran Polri yang menggadaikan kewibawaannya dengan sowan ke sesepuh ormas yang sering membuat keributan.
"Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan, ada kapolda baru, ada kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan," tutur Jokowi.
"Benar ini? Saya tanya ke kapolres, kenapa bapak melakukan ini? Supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul?," sambungnya.
"Hati-hati, jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Banyak ini saya lihat," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa Polri itu harus memiliki kewibawaan di hadapan masyarakat.
Baca Juga: Netizen Sebut Vanessa Angel dan Adiknya Tak Mirip, Kakak Doddy Sudrajat: Mayang Lebih Mirip Ibunya
"Saudara-saudara harus memiliki kewibawaan. Polri harus memiliki kewibawaan," ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta jajaran Polri untuk membantu dan melindungi yang lemah, yang biasanya terpinggirkan dalam hukum.
"Lindungi dan bantu yang lemah, yang biasanya terpinggirkan dalam hukum. Hati-hati urusan pedagang kecil, lindungi," kata Jokowi.
"Itu menjadi sebuah persepsi, hati-hati loh. Kecil-kecil itu mungkin bukan urusan kapolres, kapolsek," sambungnya.
"Tapi hati-hati, tetap tanggung jawab kapolres terhadap yang kecil-kecil seperti ini. Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi terhadap yang lemah, hati-hati," ujar Jokowi.
Terakhir, Jokowi meminta Polri untuk menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat, mengingat Polri berada di posisi 3 besar yang dipercaya masyarakat.
"Karena posisi Polri sekarang ini pada posisi 3 besar yang dipercaya masyarakat. Jadi titipan saya itu. Hati-hati, dipercaya itu tidak mudah, yang kecil-kecil itu diperhatikan," kata Jokowi.***