Penerbangan Indonesia-Tiongkok Ditutup Sementara, DPR: Tiongkok Tak Pelu Keberatan

6 Februari 2020, 12:29 WIB
ANTISIPASI virus corona, pemerintah diminta keluarkan travel warning.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Kebijakan pemerintah untuk menutup sementara penerbangan Indonesia-Tiongkok diapresiasi oleh Wakil Ketua DPR RI, M. Azis Syamsuddin.

Menurutnya, Pemerintah Tiongkok tak perlu marah dengan kebijakan tersebut.

Ia juga melanjutkan keputusan itu dinilai tepat sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Corona yang oleh badan kesehatan dunia (WHO) dinyatakan sebagai darurat global.

Baca Juga: Siapkan Skenario Pemulangan Turis Tiongkok, Bandara Ngurah Rai Bali Tunggu Kabar 

"Kebijakan pemerintah ini sangat tepat dan DPR mendukung sepenuhnya. Kita dorong terus pemerintah lakukan pencegahan terhadap penyebaran virus yang berbahaya ini," papar Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Korpolkam) ini di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu 5 Februari 2020.

Menurut Azis, DPR memberi dukungan politik terhadap langkah pemerintah untuk menangkal para pendatang dari daratan Tiongkok untuk lakukan transit di Indonesia.

Penghentian pemberian visa kunjungan untuk WN Tiongkok ke Indonesia juga dilakukan dan penghentian impor bahan pangan, produk pangan, serta minuman dari Tiongkok menjadi langkah lain yang ditempuh pemerintah.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Virus Corona, Pemerintah Buka Hotline 9 Kementerian dan Lembaga

Karena itu, dirinya berharap Pemerintah Tiongkok tidak keberatan terhadap kebijakan tersebut karena sifatnya hanya sementara.

Tiongkok harus bisa menerima kenyataan ini karena pemerintah Indonesia ingin melindungi warga negaranya dari virus Corona.

"Tak usahlah pemerintah Tiongkok merasa keberatan dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut. Dipikir kita tidak rugi, Indonesia juga rugi, tetapi demi melindungi warga negaranya, pemerintah harus lakukan itu.

"Karena perlindungan terhadap warga negara itu merupakan perintah konstitusi yang harus dipenuhi pemerintah Indonesia," ujar Aziz.

Baca Juga: Resmikan Monumen Fatmawati di Bengkulu, Jokowi: Bukti Hormat atas Perjuangan Fatmawati 

Sebelumnya Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian mengaku keberatan atas keputusan itu. Ia mengatakan kebijakan-kebijakan tersebut bisa merugikan ekonomi Indonesia.

"Menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan, kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Dan itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri," kata Xiao di Jakarta pada Selasa, 4 Februari 2020.

Xiao mengatakan selama ini kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok berlangsung baik. Dia juga mengatakan turis dari Tiongkok kerap memberikan keuntungan kepada Indonesia.

Baca Juga: Resmikan Monumen Fatmawati di Bengkulu, Jokowi: Bukti Hormat atas Perjuangan Fatmawati

Menurut Aziz, pemerintah Tiongkok jangan berpikir untung rugi dengan mengungkit-ungkit turis dari negerinya memberikan keuntungan kepada Indonesia.

Pemerintah Tiongkok harus menghormati keputusan yang diambil pemerintah Indonesia dan yakinlah bahwa semua itu hanya sementara.

Aziz berharap Dubes Tiongkok tidak ngeyel dengan mengatakan bahwa penyebaran virus Corona belum terbukti bisa menular melalui bahan pangan dan sebagainya.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Rusia Batasi Penyeberangan dari Tiongkok hingga Deportasi WNA yang Terinfeksi 

Dia menyampaikan kebijakan penghentian sementara ini hendaknya tidak akan merusak hubungan kedua negara.

"Semua tahu, Indonesia–Tiongkok merupakan dua negara bersahabat, jadi tak perlulah pemerintah Tiongkok kecewa dengan kebijakan yang diambil Indonesia," kata Azis.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: DPR RI

Tags

Terkini

Terpopuler