BPS Optimalkan Sosialisasi Agar Masyarakat Berperan Aktif dalam Sensus Penduduk 2020

7 Februari 2020, 11:42 WIB
DERETAN permukiman penduduk dan gedung bertingkat yang terlihat dari kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019 lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen sepanjang 2018.*/ANTARA /

PIKIRAN RAKYAT – Badan Pusat Statistik (BPS) terus mensosialisasikan pelaksanaan Sensus Penduduk Online (SPO) kepada masyarakat melalui media sosial.

Sensus penduduk 2020 diselenggarakan untuk mendukung program pemutakhiran data administrasi kependudukan.

Data tersebut mencakup jumlah penduduk yang meninggal, jumlah penduduk yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), keberadaan penduduk secara de jure dan de facto, serta karakteristik penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.

Baca Juga: Antisipasi Kerusakan Lingkungan, Pemprov Jabar Segera Tertibkan Perusahaan Tambang Tanpa Izin dan Langgar Aturan

Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi BPS menyebutkan dalam Sensus Penduduk 2020, terdapat 3 tahapan pengumpulan data yaitu pertama SPO yang akan dimulai pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020.

Tahap kedua yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung kepada masyarakat pada 1 sampai 31 Juli 2020 mendatang.

Pada tahap kedua ini akan ada petugas yang mendatangi rumah-rumah.

Baca Juga: Filipina Tuan Rumah Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Asia 2020, Ini Langkah PBSI Antisipasi Atletnya Terjangkit Virus Corona

Petugas akan memakai rompi berwarna biru tua dengan logo “Sensus Penduduk 2020” di bagian dada sebelah kanan, logo BPS di bagian dada kiri, dan tertera tulisan “petugas sensus” di bagian punggung.

Pada tahap terakhir pencacahan sampel yang akan dilakukan pada bulan Juli 2021 mendatang.

Sosialisasi tersebut dilakukan demi mensukseskan Sensus Penduduk 2020 yang bertujuan untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakter penduduk Indonesia menuju “Satu Data Kependudukan Indonesia”.

Baca Juga: Li Wenliang Meninggal, Dokter yang Sempat Umumkan Virus Corona Pertama Kali dan Dipanggil Polisi Lantaran Dituding Sebarkan Hoaks

Sensus kependudukan dilakukan secara online agar warga Kota Bekasi tidak perlu mengunjungi suau tempat, dan bisa dilakukan kapanpun secara mandiri selama masa pelaksanaan SPO masih berlangsung.

Selain itu di era digital seperti sekarang BPS Kota Bekasi juga ingin mengoptimalkan penggunaan telnologi dan informasi melalui SPO serta menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting suatu data termasuk identitas pribadi masyarakat.

Informasi yang dikumpulkan berupa jenis kelamin, status pernikahan, tempat dan tanggal lahir serta ketersediaan akta kelahiran, kewarganegaraan, suku bangsa, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, serta kaakteristik perumahan.

Baca Juga: Brids of Prey, Disembunyikan Narasi Film Quentin Tarantino dan Akan Jadi Trilogi

Terdapat langkah-langkah pengisian SPO yang harus dilakukan secara mendiri oleh masyarakat.

Pertama masyarakat harus masuk ke situs sensus.bps.go.id kemudian memasukan NIK dan nomor Kartu Keluarga (KK).

Setelah itu klik kotak kosong yang ada pada captcha lalu klik “cek keberadaan”.

Baca Juga: Bowo Sidik Pangarso Dipanggil KPK Sebagai Saksi dari Tersangka Kasus Suap Taufik Agustono

Masyarakat harus membaca panduan pengisian terlebih dahulu kemudian klik masuk dan mulai mengisi jawaban seluruh pertanyaan dengan sebenar-benarnya, kemudian klik tombol kirim.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Badan Pusat Statistik Ponorogo

Tags

Terkini

Terpopuler