Pertamina Percepat Digitalisasi SPBU di Seluruh Indonesia

9 Maret 2020, 12:42 WIB
TRUK Pertamina.* /ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho

PIKIRAN RAKYAT - Pertamina akan mempercepat penuntasan digitalisasi SPBU dan pengembangan Pertashop yang akan menjangkau desa-desa terpencil di seluruh Indonesia.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara pada Senin, 9 Maret 2020 saat ini tahap digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia terus berjalan dan ditargetkan bisa tuntas pada pertengahan tahun 2020.

Dari total 5.518 SPBU, semuanya telah tuntas dalam tahap survei.

Baca Juga: Babak Belur Diserang Zhang Weili, Petarung Polandia Alami Hematoma

Selanjutnya yang masuk dalam tahap civil Work sudah 98 persen, sementara untuk pemasangan instalasi Automatic Tank Gauge sebanyak 77 persen dan IT sudah mencapai 72 persen.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menjelaskan program digitalisasi SPBU merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan layanan kepada konsumen dengan memantau ketersediaan, penjualan BBM dan trasnsaksi di SPBU dengan data yang real time.

"Dengan sistem digital, seluruh proses penyediaan BBM di SPBU terpantau dengan baik dan data tersebut dapat diakses oleh sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas sehingga dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM, termasuk BBM yang bersubsidi, seperti Biosolar (B30) dan Premium," ujarnya.

Baca Juga: Longsor Salju Maut Pegunungan Alpen Austria Tewaskan 6 Orang Pendaki

Dia juga mengatakan untuk menjawab tantangan era digital, Pertamina telah melakukan digitalisasi di semua lini bisnis, dari hulu hingga hilir.

Melalu digitalisasi SPBU, Pertamina akan memastikan layanan kepada konsumen, lebih aman, mudah, dan cepat.

Selain usaha Pertamina menyegerakan digitalisasi SPBU, Pertamina juga terus memperluas jangkauan penjualan dengan membangun mini outlet atau Pertashop yang akan menghadirkan berbagai produk dengan harga dan kualitas yang dijamin sama dengan di SPBU.

Baca Juga: Studi Terbaru: Tahun 2019 Emisi CO2 Global dari Sektor Listrik Turun 2 Persen

Program ini merupakan pengembangan dari program Pertamina One Village One Outelt (OVOO).

Mas'ud menambahkan dari 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia, Pertamina menargetkan Pertashop di 3.827 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG.

"Untuk mempercepat pembangunan Pertashop, Pertamina telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Dalam Negeri dan membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis kepada Pemerintahan Desa, Koperasi, serta pelaku usaha atau UMKM di seluruh Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Dinilai Lecehkan Wanita, Komentator Liga 1 Minta Maaf di Hari Perempuan Sedunia

Kepada mitra, Mas'ud menambahkan Pertamina mengembangkan dua pola investasi, yakni Pertamina yang berinvestasi dan desa yang menjalankan atau desa yang melakukan investasi dan ada rasio pembagian keuntungan.

Terdapat tiga kategori konsep Pertashop yang ditawarkan, yakni Gold, Platinum, dan Diamond. Pertashop jenis Gold berkapasitas 3.000 liter per hari dengan luasan tanah yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi.

Lokasi dari desa ke SPBU, lebih dari 10 km sesuai dengan hasil evaluasi.

Baca Juga: Bruno Fernandes Beri Gestur Membungkam kepada Bos Manchester City

Adapun jenis Platinum, berkapasitas 3.000 liter, luas lahan 200 meter persegi dan lokasinya di kacamatan yang belum terdapat SPBU.

Sementara yang berjenis Diamond, berkapasitas 3.000 liter per hari, luas lahan 500 meter persegi dan berlokasi di kecamatan yang belum ada SPBU.

Bagi yang berniat dan berminat untuk bermitra dengan Pertamina dalam pembangunan Pertashop harus memlalui enam tahapan, yakni proses pengajuan dan selanjutnya akan melalui tahap verifikasi dan pengurusan administrasi perizinan ke Pemda.

Baca Juga: Akibat Wabah Virus Corona, Berikut Jadwal MotoGP 2020 Terbaru

Bila proses tersebut telah terpenuhi, selanjutnya mitra dapat mengajukan desain dan memulai pembangunan.

Setelah rampung, kontrak kerjasama dengan Pertamina akan berlangsung selama 20 tahun.

"Pertamina juga akan terus memperluas penyaluran di wilayah 3T dengan melanjutkan Program BBM Satu Harga, targetnya sebanyak 500 titik hingga 2024. Khusus tahun 2020 ditargetkan akan dibangun 83 titik." pungkas Mas'ud.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler