6 Kontroversi Arteria Dahlan, dari ‘Yang Terhomat’, bareng Emil Salim, dan soal Bahasa Sunda

19 Januari 2022, 09:02 WIB
Simak 6 kontroversi Arteria Dahlan, dari kalimat ‘yang terhormat’, menyangkut Emil Salim, hingga Kajati yang pakai Bahasa Sunda dalam raker. /ANTARA/

PR BEKASI – Berikut 6 kontroversi Arteria Dahlan yang merupakan Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan.

Di antara 6 kontroversi Arteria Dahlan tersebut adalah pernyataannya terkait Bahasa Sunda.

Sebelum menyangkut Bahasa Sunda, Arteria Dahlan ternyata pernah mengungkap pernyataan kontroversial lainnya.

Arteria Dahlan pria kelahiran Jakarta, 7 Juli 1975. Kini ia menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 mewakili wilayah Jawa Timur VI.

Baca Juga: Tragedi Ikatan Cinta 19 Januari 2022: Nino Butuh Pengasuh Bayi, Ricky Kirim Pengasuh dan Culik Keisya

6 kontroversi Arteria Dahlan

Berikut 6 kontroversi Arteria Dahlan dikutip Pikiran-rakyat.Bekasi.com dari laman Zona Surabaya Raja dan Pikiran-rakyat.com:

1.    Menuding Ketua KPK Agus Rahardjo terlibat korupsi

Arteria ternyata pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial kepada Ketua KPK saat itu, Agus Rahardjo, terlibat korupsi.

Pernyataan pada September 2017 itu menyebut pria itu terlibat korupsi pengadaan alat berat di Dinas Bina Marga DKI Jakarta pada 2015 lalu.

Baca Juga: Prediksi Brentford vs Man United, Laga Tunda Akibat Badai Covid-19

2.    Memprotes tidak ada kalimat “yang terhormat”

Kontroversi di bulan dan tahun yang sama juga dilakukan Arteria saat ia memprotes pimpinan KPK saat itu tidak menyebut “yang terhormat” saat namanya disebutkan.

Momen itu terjadi di tengah rapat antara DPR RI Komisi III dengan Pimpinan KPK.

3.    Ungkapan kasar kepada Kementerian Agama

Arteria menyebut kata-kata kasar kepada Kementerian Agama berkaitan dengan kasus travel bodong yakni First Travel dan Abu Tours pada Maret 2018.

Baca Juga: One Piece 1038 Beri Kejutan, Admiral Kizaru Ramaikan Perang di Onigashima

Tak hanya kepada Kementerian Agama, Arteria juga mengungkap kata-kata kasar tersebut kepada Menteri Agama saat itu.

4.    Beradu argumen dengan Prof Emil Salim

Di sebuah program televisi pada Oktober 2019, Arteria yang beradu argumen dengan Prof Emil Salim lalu menudingnya dengan tuduhan mempunyai pemikiran sesat.

5.    Menyebut jaksa dan hakim tak bisa kena OTT

Arteria menyebut pada November 2021 bahwa penangkapan lewat OTT tidak bisa dikenakan pada jaksa dan hakim penegak hukum, ia menganggap mereka sebagai simbol negara.

Baca Juga: Ikatan Cinta 19 Januari 2022: Irvan Akan Lanjutkan Aksi Balas Dendamnya, Aldebaran Tidak Siap?

6.    Meminta Kajati dicopot karena menggunakan Bahasa Sunda

Pada 17 Januari 2022 lalu, Arteria kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial, kini terkait dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati).

Ia menyebut Kajati yang menggunakan Bahasa Sunda saat raker harus dicopot dari jabatannya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Pikiran Rakyat Zona Surabaya Raya

Tags

Terkini

Terpopuler