Ade Armando Sebut Ketidakhadiran Negara dalam Menumpas Kelompok Intoleran Masih Terasa, Kenapa?

20 Januari 2022, 17:58 WIB
Pegiat media sosial, Ade Armando, mengungkapkan negara masih tidak hadir dalam menumpas kelompok intoleran. /Tangkapan layar YouTube/Akbar Faizal Uncensored

 

PR BEKASI - Pegiat media sosial, Ade Armando, ditanyakan perihal sikapnya yang berani menyuarakan pendapat melawan kelompok yang dianggap intoleran.

Ade Armando mengatakan sikapnya yang berani melawan pihak yang intoleran karena dia sendiri tidak terlalu yakin negara berani melawan mereka.

Menurut Ade Armando, negara tidak mau mengambil risiko untuk berhadap-hadapan dengan kelompok intoleran tersebut.

"Barangkali karena saya tidak terlalu yakin ya Bung Akbar. Pada, mau nggak sih negara ambil resiko untuk berhadap-hadapan dengan kelompok itu?" katanya.

Baca Juga: Rahasia One Piece 1038, Kaido Sadar Gomu Gomu no Mi Bukanlah Nama Asli Buah Iblis Milik Luffy

"Karena saya ingat di masa lalu kenapa mereka (kelompok intoleran) tumbuh tuh karena negara," ujarnya lagi.

Dia menjelaskan bahwa pemerintah pusat maupun daerah, serta Polisi, agak khawatir jika harus berhadapan dengan kelompok yang dianggap intoleran tersebut.

"Karena ada kesan bahwa mereka itu mewakili sebuah populasi yang sangat besar," ucapnya.

Sebab itu, dia menilai negara memang tidak dapat diharapkan untuk mau berani berhadapan dengan mereka.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Diprediksi Kariernya akan Sukses, Kamu Salah Satunya?

"Barangkali Anda lihat saya tuh semakin berani ya, karena saya merasa saat ini negara akan melindungi orang seperti saya," ujarnya.

Dia mengatakan perasaannya itu tidak berlebihan, karena Polisi sekarang sudah sangat seram.

"Baik di bawah Pak Listyo, baik dulu di bawah Pak Tito, tapi kan sekarang mereka seperti, 'oke Anda jangan main-main dengan kami. Kami akan melindungi NKRI dan kami akan tangkap kalian kalau kalian itu memang membahayakan bangsa ini'" ucapnya.

Sikap tersebut dikatakannya sebagai sesuatu yang barangkali tidak dapat dirasakan di masa lalu.

Sedangkan terkait sikapnya yang berani dan muncul menyuarakan soal intoleran atau radikal, disebutnya sebagai tugas menjadi intelektual.

Baca Juga: Sengaja Agar Tertular Covid-19 dari Keluarganya, Penyanyi Ceko Ini Berakhir Meninggal Dunia

Hal itu sudah menjadi kewajibannya sebagai publik intelektual, dan dia tidak bisa hanya berdiam diri di kampus atau membuat penelitian.

"Memang apa yang saya ketahui harus saya keluarkan, saya bicarakan kepada publik," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.

Ade Armando mengatakan dia menyetujui pernyataan yang menyebut negara seperti tidak hadir di masa lalu.

Meskipun sampai sekarang masih terasa ketidakhadiran negara, seperti ketika masih ada gereja yang dilarang.

"Tapi dibandingkan di masa lalu menurut saya negara, dalam artian mungkin pemerintah, Polri, TNI, Pak Dudung, dan seterusnya, itu kan sekarang kesan saya kaya solid kompak gitu loh, untuk yuk kita lawan nih, kita habisi aja nih gerakan-gerakan yang mengancam NKRI," tandasnya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored

Tags

Terkini

Terpopuler