Kemenristek Kembangkan Vaksin, Suplemen dan Alat Kesehatan Atasi Virus Corona

7 April 2020, 06:43 WIB
MENTERI Ristek/BRIN Bambang Brodjonegoro saat video conference tentang pembentukan Konsorsium Covid-19, Kamis (26/3/2020). * /Muhammad Ashari/"PR/

PIKIRAN RAKYAT – Selain fokus terhadap penanganan dan penanggulangan dampak pandemi virus corona yang melanda Indonesia, pemerintah juga terus berupaya mengembangkan vaksin khusus yang bisa menyembuhkan pasien.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi BNPB Kementerian Riset dan Teknologi ditunjuk pemerintah sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang fokus meneliti dan mengembangkan vaksin untuk penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus corona.

Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan vaksin memerlukan 1 tahun.

Baca Juga: Sempat Kabur, PDP Virus Corona di Jawa Timur Kembali ke Rumah Sakit

“Bagaimana obat dan vaksin? Ini jangka menengah panjang. Untuk vaksin misalkan kira-kira dibutuhkan paling tidak satu tahun minimal,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi BNPB.

Namun Bambang menegaskan jika vaksin virus corona telah dikembangkan dan teruji di negara lain, maka Indonesia akan segera memproduksi vaksin tersebut.

Kemenristek BRIN juga telah membentuk Tim Konsorsium COVID-19 yang terdiri dari sejumlah lembaga penelitian seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kessehatan, dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Pria 63 Tahun di Filipina Karena Tak Patuhi Penerapan Social Distance

“Dari konsorsium tersebut kami menyusun rencana kerja yang difokuskan dalam rangka membantu mencegah, mendeteksi, dan merespon secara cepat penyakit COVID-19 melalui riset dan inovasi di bidang pencegahan seperti vaksin dan suplemen. Kemudian skrining, diagnosis, pengobatan dan teknologi alat esehatan terkait COVID-19,” ujar Bambang.

Tim Konsorsium COVID-19 kini tengah fokus mengembangkan suplemen yang mampu meningkatkan imunitas tubuh.

Suplemen tersebut digadang-gadang terbuat dari bahan alami yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Sisi Lain Virus Corona, 100 Bayi Penyu Menetas dan Kembali ke Laut Tanpa Gangguan Manusia

Selain meneliti suplemen, Tim Konsorsium COVID-19 juga sedang mengembangkan kajian obat virus corona yakni pil yang terbuat dari tanaman kina.

Tanaman Kina sendiri disebut-sebut memiliki kesamaan dengan klorokuin yang merupakan obat malaria.

“Mudah-mudahan dengan pengujian ini ada sesuatu barangkali berkontribusi pada pengobatan COVID-19,” ungkap Bambang.

Baca Juga: Pasien ke-46 Malaysia Berhasil Sembuh, Kini Donorkan Plasma Darahnya bagi Pasien Lain

Sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo agar para menteri yakni realokasi anggaran kementerian agar dialihkan untuk menangani pandemi virus corona di Indonesia, Kemenristek BRIN telah menganggarkan Rp 38 miliar untuk melakukan sejumlah penelitian dan pengembangan tersebut. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler