Antisipasi Virus Corona, Tenaga Medis Pakai Jas Hujan Sebagai APD di Banda Aceh

7 April 2020, 10:26 WIB
PETUGAS Puskesmas Padaherang saat akan meriksa warga Desa Karangpawitan yang baru pulang dari Batam. Tenaga medis tersebut sedang menggunakan jas hujan sebagai Alat Pelindung Diri (APD) dan helm serta sepatu boat proyek.* /MUSLIH/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona membuat tenaga kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia kewalahan.

Salah satu dampak langsung virus corona terhadap tenaga kesehatan Indonesia adalah habisnya stok Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan baju pelindung.

Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar menyatakan bahwa dirinya masih menemukan tenaga medis yang menggunakan jas hujan sebagai pengganti APD di dua puskesmas di Kota Banda Aceh, Puskesmas Kuta Alam Gantong dan Puskesmas Meuraxa.

Baca Juga: 24 Dokter Meninggal Akibat Virus Corona, Indonesia Hadapi Kritik Dunia

Dikutip dari Antara oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, sidak itu dihadiri oleh Farid dan Wakil Ketua I Usman serta Komisi IV DPRK Tati Meutia Asmara, Sofyan Helmi, Teungku Januar, dan Kasumi Sulaiman.

Para pelaksana sidak menemukan fenomena kurangnya APD saat melakukan inspeksi mendadak ke kedua puskemas tersebut.

“Masih ada tenaga medis kita yang menggunakan baju hujan, yang belum standar, padahal sudah didistribusikan tetapi terbatas, hanya ada dua, seharusnya minimal lima,” tutur Farid.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Cara Membuat Tampilan Kamar Seperti Kamar Hotel

Farid berharap pemerintah memprioritaskan keselamatan tenaga medis karena mereka berada di garis depan dalam upaya penanganan COVID-19.

“Kita harus pastikan mereka terproteksi dalam menjalankan misi yang mulia ini,” ujar Farid.

Farid menambahkan bahwa tenaga medis Banda Aceh meminta pemerintah menyediakan fasilitas khusus yang representatif sebagai pusat penanganan virus corona, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Banda Aceh yang jadi rumah sakit rujukan COVID-19.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tips Tingkatkan Kecepatan Internet Saat WFH

“Mereka harus disediakan tempat khusus, transportasi khusus, agar mereka merasa aman dan nyaman saat menjalani tugas menangani para pasien, sekali lagi ini perlu dipastikan oleh pemerintah,” tutur Farid saat didampingi Usman.

Sidak pada hari Senin, 6 April 2020 lalu itu dilakukan untuk memastikan kesiapan Puskesmas serta melihat hal-hal yang dapat jadi masukan untuk Walikota Banda Aceh sebagai pengambil keputusan.

Selain pemerintah, berbagai pihak tengah berupaya untuk membantu para tenaga medis dengan cara menyumbangkan APD ke lokasi yang membutuhkan.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tips Belanja Makanan yang Efektif dan Sehat

Salah satunya adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang mendistribusikan APD dari berbagai pihak ke tenaga-tenaga medis di berbagai rumah sakit.

Diketahui bahwa tenaga medis kekurangan baju pelindung karena protokol penggunaan standar baju pelindung medis adalah sekali penggunaan.

Ditambah dengan membludaknya pasien akibat COVID-19, tenaga medis kini mulai kewalahan dalam menjaga keselamatannya sendiri.

Baca Juga: Setelah 34 Tahun, Ledakan Kembali Terjadi di Chernobyl dan Bakar Lahan hingga 250 Hektar

Selain kehabisan baju pelindung, para tenaga kesehatan juga kekurangan masker medis.

Kekurangan tersebut diakibatkan oleh panic buying dan penimbunan masker oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler