PR BEKASI - Fenomena hujan lebat dan angin kencang terjadi di beberapa wilayah Jabodetabek pada Sabtu, 5 Maret 2022.
Salah satu yang terdampak dari pantuan PikiranRakyat-Bekasi.com yakni wilayah Bekasi dan Jakarta.
Wilayah Bekasi dan Jakarta dilanda angin kencang hingga beberapa fasilitas dan pepohonan dikabarkan roboh hingga rusak.
Baca Juga: 3 Zodiak Jalani Minggu Hebat pada 7-13 Maret 2022: Sagitarius Berhasil Lepas dari Belenggu Masa Lalu
Bahkan dari informasi yang beredar media sosial, angin kencang tersebut merobohkan sebuah tenda, saat acara pernikahan di Kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, 5 Maret 2022.
Selain itu, satu orang ojek online atau ojol dikabarkan meninggal dunia tertimpa papan rambu lalu lintas yang jatuh akibat angin kencang tersebut.
Namun apa penyebab angin kencang yang melanda wilayah Bekasi hingga mencakup wilayah Jabodetabek?
Baca Juga: Ibunda Fuji dan Thariq Halilintar Ungkap Perkembangan Gala Sky: Ni Anak Pinter Banget
Dilansir dari Instagram BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), menjelaskan terkait fenomena angin kencang yang sempat terjadi di wilayah Jabodetabek pada Sabtu, 5 Maret 2022 kemari.
Diketahui angin kencang tersebut memiliki kecepatan lebih dari 25 knot.
Angin kencang yang melanda wilayah Jabodetabek ini berasal dari embusan angin dari dalam awan Cumulonimbus yang awalnya bergerak dari Samudra Hindia barat Banten ke arah timur, hingga akhirnya memasuki wilayah Jabodetabek.
Awan tersebut sejajar membentuk pola garis lurus.
Garis tersebut membentang dari utara-selatan dan bergerak memasuki daerah Banten, Jabodetabek, hingga Jawa Barat.
Dampak yang ditimbulkan dari embusan angin awan Cumulonimbus berupa hujan ringan, sedang, hingga lebat dan disertai angin kencang dan kilat atau petir.
Baca Juga: Haji Faisal Berikan Komentar Tentang Izin Fuji untuk Menikah: Tunggu Dulu Berkarier
Dampak seperti di atas cenderung berdurasi singkat pada daerah yang dilalui awan tersebut.
Pola-pola ini umumnya terjadi pada siang dan sore hari.
Hal ini perlu menjadi perhatian masyarakat dalam periode Maret hingga April yang merupakan periode peralihan musim di Indonesia.***