PR BEKASI – Berdasarkan data yang dipublikasikan Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil naik pada bulan Mei 2020.
Pada bulan Mei, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 11,8 persen, naik sebanyak 2,7 persen dibandingkan dengan bulan Februari lalu.
Sementara pada bulan yang sama elektabilitas Ridwan Kamil meningkat 3,9 persen dan kini menjadi 7,7 persen.
Baca Juga: Tertangkap Basah Menyontek Saat Ujian, Mahasiwa Ini Lompat dari Gedung untuk Akhiri Hidupnya
Menganggapi hasil survei tersebut, Ganjar Pranowo memilih fokus menangani pandemi di Jawa Tengah.
Ia bahkan tidak ingin mengomentari hasil survei elektabilitas dirinya yang berpotensi maju di Pilpres 2024 mendatang.
“Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk membicarakan soal survei karena sebenarnya dalam kondisi masyarakat seperti ini tidak etislah saya mengomentari yang seperti itu. Biarlah survei menjadi diskursus publik, tapi bagaimana saya lebih menyiapkan agar masyarakat segera selesai dengan banyak urusan terkait dengan efek pandemi Covid-19,” tutur Ganjar Pranowo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Baca Juga: Viral Aksi Perkelahian Mahasiswa Indonesia di AS, Kemenlu Buka Suara
Di tengah kondisi kota dan kabupaten di Jawa Tengah yang masih menunjukkan tren kenaikan kasus positif Virus Corona, Ganjar Pranowo mengaku penanggulangan yang kini menjadi fokusnya dalam beberapa waktu ke depan
“Itu jauh lebih jadi perhatian saya. Jadi yang survei biarkan survei begitu, saya mengurusi ini saja,” tuturnya.
Meski begitu Ganjar Pranowo sangat menghormati hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Baca Juga: Tagihan Listrik Naik Lebih dari 20 Persen, Berikut Metode Pembayaran Agar Lebih Ringan
Survei tersebut dilakukan pada periode 16 hingga 18 Mei 2020 dengan menyasar 1.200 target responden melalui sambungan telepon.
Pada survei tesebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menduduki posisi tertinggi dengan elektabilitas sebesar 14,1 persen.
Meski begitu elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan bulan Februari mencapai 22,2 persen.
Baca Juga: Alquran Nusantara Dikabarkan Sudah Direalisasikan dan Didalangi oleh Amerika, Simak Faktanya
Begitu juga dengan Gubernur DKI Jakarta yang mengalami penurunan elektabilitas yang pada bulan Februari memiliki nilai 12,1 persen kini hanya berada di angka 10,4 persen.
Kondisi yang sama ikut terjadi kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengalami penurunan pada bulan Mei sebesar 4,3 persen dari Februari yang berada di angka 5,7 persen.***