Ibu Lempar Bayi ke Sumur karena Bullying, Pegiat Medsos Ingatkan Tak Semua Ibu Bisa Menyusui

29 Maret 2022, 11:15 WIB
Ilustrasi. Bayi perempuan di Jember dibuang ke sumur oleh ibunya. /Pexels/Pixabay/

PR BEKASI - Seorang ibu di Jember, Jawa Timur, diketahui melempar bayinya ke sumur.

Sebelumnya viral video bayi dilaporkan tiba-tiba hilang dari kamar, saat sang ibu ada keperluan.

Video tersebut bernarasikan bahwa masyarakat mengira bayi digondol makhluk halus, lalu ditemukan di sumur.

Baca Juga: Umpat Doni Salmanan, Reza Arap Akui Pakai Uang Rp1 Miliar Buat Game dan Donasi

Belakangan terungkap bahwa yang melempar ke sumur adalah ibunya sendiri.

Polisi pun dalam pemeriksaan mengungkap alasan ibu tega buang bayi ke sumur, lantaran bullying yang diterima.

“Tersangka ini ngaku sering dibully karena bayinya dikasih susu formula atau tidak pakai ASI (Air Susu Ibu). Bahkan, tersangka dianggap wanita kurang sempurna karena bayinya itu tidak dikasih ASI," ujar Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, dikonfirmasi JatimNetwork.

Bayi itu juga sempat hilang, lalu ditemukan di area persawahan pada tengah malam.

Ditanya apakah bayi yang ditemukan di area persawahan itu ulah tersangka Farida, Komang juga enggan memberikan keterangan jelas.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1045: Diberi Judul Alone In A Long Night, Pedang Onigashima Mulai Bergetar

"Nah, itu juga kita dengar bayi sebelumnya juga hilang dan ditemukan di persawahan, itu juga masih kita selidiki," sambung Komang.

Pegiat media sosial, Halimah, yang fokus menyoroti dunia pola asuh (parenting), merespons kabar tak sedap ini.

Dia menyatakan, bahwa bagi ibu baru, apalagi yang memiliki kesulitan dalam menyusui, tidak pantas untuk ditekan agar tetap menyusui.

Halimah, dalam akun TikTok @dailyjour membagikan bahwa ia dan suami sudah mempersiapkan kebutuhan ibu menyusui sejak bayi dalam kandungan.

Bahkan keduanya berkonsultasi dengan bidan, doula, konsultan laktasi, dokter anak, supaya proses menyusui lancar.

Di luar itu, ia hadiri webinar dan membaca buku panduan menyusui yang lengkap.

Berbagai teknik menyusui pun dipelajari oleh dia dan suami. Namun, ternyata saat bayinya lahir ia menghadapi kenyataan lain.

Bayinya terus kehausan meski dia terus menyusukan ASI-nya. "Tanpa jeda, tanpa tidur. Tapi tetap aku usahakan karena aku pengen sekali memberi ASI kepada bayiku," katanya.

Ia pun sampai pingsan karena vertigo pada hari keenam menyusui. Tanpa disadari, makin kuat tekadnya menyusui, makin ia kesal kepada diri sendiri.

Setiap malam ia harus bergelut mencegah menyakiti diri sendiri, soalnya dia selalu mendengar kalimat yang sama. “Setiap ibu pasti bisa kok menyusui bayinya sendiri,” ucap dia.

Jadi, setiap susunya tidak banyak keluar, dia akan berpikir itu kesalahannya.

Dia pun sampai terpikir untuk membanting bayinya, tetapi lantas segera sadar.

Kreator konten TikTok yang fokus mengenai parenting, Halimah, menyampaikan ceritanya soal depresi pascamelahirkan.

Halimah pergi ke psikolog, sehingga diperoleh diagnosis dan penanganan depresi pascamelahirkan.

Jadi dia berani bersaksi bahwa tidak setiap ibu pasti bisa menyusui bayinya sendiri.

Dalam usia ke-11 bulan bayinya, ia berhenti mengeluarkan ASI begitu saja tanpa rasa sakit atau tanda-tanda seperti menyapih

“asi itu penting, tapi hanya satu dari banyak sekali hal yang menjadikan kita ibu,” ujarnya berpesan dalam caption.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Jatim Network TikTok/@dailyjour

Tags

Terkini

Terpopuler