Mengenal Bahaya Hepatitis B, Dikenal Sebagai Penyakit Kronis hingga Memicu Kanker Hati

14 Mei 2022, 09:34 WIB
Mengenal penyakit Hepatitis B yang indikasinya pada pasien jauh lebih tinggi dan dikategorikan sebagi penyakit kronis. /Reuters

PR BEKASI - Tingkat indikasi Hepatitis B pada pasien lebih tinggi daripada pasien hepatitis A.

Perlu diketahui, Hepatitis B adalah penyakit yang jauh lebih parah dan bertahan lebih lama daripada hepatitis A.

Hepatitis A memang memang memiliki kadar yang ringan dan mudah disembuhkan, namun tidak bagi Hepatitis B.

Baca Juga: Update Harga Tiket dan Jadwal Nonton KKN di Desa Penari dan Doctor Strange di Bekasi 14-15 Mei 2022

Hepatitis B dapat dianggap sebagai penyakit akut atau kronis, bahkan memicu kerusakan hati permanen.

Namun, hal tersebut hanya terjadi pada 5-10 persen kasus penderita Hepatitis B diseluruh dunia.

Gejala yang muncul biasanya mulai dari 40 hari hingga 6 bulan setelah terpapar virus Hepatitis B (VHB).

Baca Juga: Hari Ini May Day Fiesta Digelar di GBK, Polisi Buka Tiga Pintu Masuk

Virus VHB membuat orang-orang yang paling berisiko mudah tertular Hepatitis B, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Britannica, pada Kamis, 28 April 2022.

Mereka yang dimaksud adalah pengguna narkoba suntikan, pasangan seksual individu yang berpenyakit, petugas kesehatan yang tidak diimunisasi dengan baik, dan penerima transfusi organ atau darah.

Vaksin yang aman dan efektif terhadap HBV tersedia dan memberikan perlindungan setidaknya selama lima tahun.

Baca Juga: Astronom AS Tunjukkan Gambar Pertama Asli dari Black Hole Raksasa di Pusat Galaksi

Imunisasi pasif dengan imunoglobulin hepatitis B juga dapat memberikan perlindungan.

Sekitar 1 dari 10 pasien dengan infeksi HBV menjadi pembawa virus dan menularkannya kepada orang lain.

Mereka yang membawa virus juga 100 kali lebih mungkin untuk berkembang menjadi kanker hati.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Buku Nasional 2022 untuk 17 Mei, Cocok Dipasang Foto Profil WA dan Medsos

Darah yang telah terkontaminasi dengan HBV akan sulit menemukan jalan kesembuhan, karena biasanya akan memicu kemunculan kanker lebih cepat.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Britanica

Tags

Terkini

Terpopuler