Fakta Menarik dari Misteri Pantai Selatan yang Sering Memakan Korban, Berikut Penjelasannya

4 Juni 2022, 14:09 WIB
Pantai Citepus, Pelabuan Ratu, Sukabumi, salah satu bagian dari pantai selatan. /PR Bekasi/Dianra Rammadhania/

PR BEKASI – Pantai merupakan salah satu tempat wisata yang banyak diminati pengunjung.

Ada banyak pantai yang tersebar luas di setiap penjuru daerah di Indonesia yang bisa dikunjungi, salah satu diantaranya yaitu daerah pantai selatan.

Pantai selatan sendiri sering dikaitkan dengan berbagai macam mitos yang berkembang di masyarakat umum.

Salah satu mitos yang banyak dibicarakan oleh masyarakat yaitu tentang adanya sosok Ratu Pantai Selatan atau dikenal dengan sebutan Nyi Roro Kidul.

Baca Juga: Viral Makam Diduga Tempat Persemayaman Nyi Roro Kidul di Dekat Pantai Selatan Pelabuhan Ratu

Adanya mitos mengenai sosok Ratu Pantai Selatan tersebut sering dikait-kaitkan bila munculnya berita mengenai korban tenggelam yang terseret arus di pantai selatan.

Terlepas dari mitos yang beredar tersebut, ada penjelasan yang logis mengenai fakta sebenarnya yang terjadi ketika seseorang terseret arus di pantai selatan.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui uggahan di Youtube resmi, Info BMKG.

Adinda Dara Fahada, Prakirawan BMKG, memberikan penjelasan mengenai hal apa yang sebenarnya terjadi di pantai selatan.

Baca Juga: Tak Hanya Pantai Selatan Pulau Jawa, BMKG Sebut 14 Wilayah Ini Berpotensi Terkena Tsunami 20 Meter

Gelombang laut adalah pergerakan naik turunnya air laut dengan arah tegak-lurus dari permukaan air laut yang membentuk kurva atau grafik sinusoidal.

Gelombang air laut sendiri dapat disebabkan adanya gerakan dari angin laut, terjadinya pasang-surut air laut, serta adanya grafitasi dari perpindahan rotasi matahari dan bulan.

Selain itu, gelombang air laut juga dapat disebabkan adanya gempa bumi di dasar laut yang dapat menimbulkan tsunami.

Pemicu gelombang tersebut yang kemudian akan mentransfer energinya ke perairan, sehingga menimbulkan riak air yang berubah menjadi gelombang laut.

Baca Juga: Terdapat Potensi Tsunami 20 Meter di Jalur Pantai Selatan, Bamsoet: Pemda Harus Giatkan Mitigasi

Prakirawan BMKG tersebut juga menjelaskan, selain adanya gelombang, di laut juga ada yang disebut dengan RIP Current.

RIP Current merupakan arus laut yang sempit dan terkonsentrasi ke arah laut secara memanjang dari dekat garis pantai yang dipengaruhi oleh struktur pantai itu sendiri.

Kecepatan yang ditimbulkan RIP Current bervariasi yaitu antara 0,3-2,4 meter per second, dimana kecepatan tersebut dinilai lebih cepat dari kemampuan berenang manusia biasa.

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor adanya korban yang terseret arus karena terlalu berbahaya jika seseorang berada di dekat area RIP Current tersebut.

Baca Juga: Isu Gempa Megathrust di Pantai Selatan Jawa Buat Ketar-ketir, BMKG: Warga Harus Tingkatkan Literasi

Ada beberapa jenis RIP Current berdasarkan fisik penggeraknya, antara lain:

1. RIP Current yang berasal dari gaya hydro dynamic.

RIP Current jenis ini biasa di temukan pada pantai yang memiliki permukaan sejajar atau datar dengan arus yang umumnya bersifat sementara dan tidak terduga.

2. RIP Current yang dipengaruhi adanya batimetri.

RIP Current jenis ini hamper sama dengan RIP Current yang berasal dari gaya hydro dynamic karena dipengaruhi oleh struktur pantai itu sendiri dengan arus yang relative presistent di lokasi yang sama dan dalam kurun waktu yang lama.

3. RIP Current yang dipengaruhi adanya penghalang di pantai berupa semenanjung, bebatuan, dermaga dan penghalang buatan manusia lainnya.

Hal ini dapat memicu arus yang relative presistent di lokasi yang sama dan berada dekat dengan penghalang tersebut.

Prakirawan BMKG tersebut juga menghimbau, ketika akan mengunjungi pantai ada baiknya kita mencari tahu terlebih dahulu mengenai potensi terjadinya RIP Current.

RIP Current bisa dilihat dengan kasat mata dengan mengetahui ciri morfologi yang ada di pantai yang kita kunjungi.

Itu lah penjelasan dari Adinda Dara Fahada, Prakirawan BMKG mengenai potensi arus yang terjadi di pantai selatan.

Untuk mengetahui informasi terkait ketinggian gelombang signifikan di wiliayah Indonesia, bisa dengan mengakses website BMKG di maritim.bmkg.go.id***

 

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: YouTube BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler