Daging Hewan Ternak yang Terinfeksi PMK Diusulkan Jadi Stok Nasional, Berikut Kata Pakar Terkait Keamanannya

2 Juli 2022, 09:24 WIB
Ilustrasi hewan kurban. /Pixabay/Pexels

PR BEKASI - Belum lama ini beredar kabar daging hewan ternak yang terkonfirmasi terjangkit PMK atau Penyakit Kuku dan Mulut diusulkan sebagai stok nasional.

Atas kabar daging hewan ternak yang terjangkit PMK dijadikan stok nasional ini, Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Roosita L. Balia buka suara.

Roosita mengatakan bahwa daging hewan ternak yang terinfeksi PMK bisa jadi stok nasional asalkan telah melalui beberapa tahapan.

Pasalnya, kata Roosita, meski daging berasal dari hewan ternak, seperti sapi, sudah dinyatakan sembuh dan aman dikonsumsi, tetap mengandung zat yang rusak di dalamnya.

Baca Juga: Earth Hour, Pemadaman Lampu Akan Dilakukan di Jalan Protokol Jakarta pada 2 Juli 2022

Guru Besar Imunologi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, I Wayan Teguh Wibawan, juga memberikan penjelasan terkait dengan daging yang terjangkit PMK ini.

Dia mengatakan bahwa virus berada pada beberapa bagian tubuh hewan ternak, termasuk sumsum tulang, kelenjar limfonodus atau limpo glandula.

Kemudian, pada suhu dingin sekira 20 derajat celcius selama 24 jam sembari dilakukan maturasi, virus tersebut tidak akan aktif.

Sehingga, katanya, selama proses pendinginan itu terjadi penurunan pH daging di bawah pH 6.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Jawa Tengah, PT Sinar Sosro Buka Lowongan

Maka dari itu, Wakil Komisi Tetap Bidang Peternakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Yudi Guntara Noor, daging yang terjangkit PMK bisa dijadikan stok nasional.

Hal ini bertujuan untuk menstabilkan harga dan peredaran daging hewan ternak di pasar.

Yudi, lebih lanjut mengusulkan agar Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog dan Rumah Potong Hewan (RPH) untuk bekerja sama.

“Jika ini dilakukan oleh Bulog, ini menjadi gerakan untuk contingency plan,” katanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 2 Juli 2022.

Baca Juga: Ibu dan Anak di Bekasi Ditusuk Pria Beratribut Polisi, Kapolsek Beberkan Kronologinya

Pasalnya, kedua organisasi tersebut memiliki infrastruktur penanganan pemotongan hewan ternak bersyarat PMK.

Dia menjelaskan bahwa sejumlah RPH mampu menghilangkan kelenjar glandula, tempat virus bersarang, serta kapasitas pemotongan yang banyak.

Tips Mengolah Daging

Agar lebih aman, Roosita membagikan tips mengolah daging dan jeroan yang didapatkan dari pasar tradisional.

Pertama, katanya, jangan langsung mencuci daging saat sudah dibeli.

Baca Juga: Hasil Akhir Persib vs PSS Sleman, Laskar Sembada Sukses Bawa Tiket Semifinal Lewat Adu Penalti

Kedua, jika ingin dimasukkan ke dalam freezer, rebus terlebih dahulu sebelum lewat dari 24 jam.

Ketiga, sebelum diolah atau dimasak, rebus daging dan jeroan selama 30 menit dalam air panas.

Lebih lanjut, Roosita mengusulkan agar daging yang terjangkit PMK bisa dijual dan dikonsumsi, harus dibuat menjadi produk daging olahan.

Adapun produk daging olahan yang dimaksud adalah bakso, sosis, nugget, dendeng, serta abon.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler