Sejalan dengan Cita-cita Jokowi, Boni Hargens Ungkap Empat Kriteria Calon Panglima TNI Baru

19 Juni 2020, 09:26 WIB
PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.* /dok

PR BEKASI - Dalam waktu dekat, tidak hanya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang akan segera berganti usai rencana Kapolri saat ini Idham Aziz untuk pensiun, tetapi juga dengan panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens kembali menyoroti kriteria yan tepat untuk calon panglima TNI baru yang akan mengganti Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun dalam beberapa bulan ke depan.

Dikutip dari Antara oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Boni Hargens menyebutkan empat kriteria calon panglima TNI baru yang akhir tahun ini menghadapi dinamika politik Pilkada Tanah Air.

Baca Juga: MPR Sepakat Hentikan Sementara RUU HIP, Bamsoet: Urusan Ideologi Tak Boleh Ada Keragu-Raguan 

Pertama, sosok yang sejalan dengan cita-cita politik Presiden Joko Widodo. Untuk kriteria ini, Boni Hargens mengatakan bahwa keloyalan TNI pada Pancasila dan UUD 1945 tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, TNI sudah paling loyal dalam urusan ideologi negara dan konstitusi.

"Periode Pemerintahan Pak Jokowi adalah momentum untuk pembaharuan di segala dimensi, maka perlu dukungan institusi militer untuk menjamin keamanan dalam segala aspek," katanya.

Selanjutnya kriteria kedua disebutkan Boni Hargens, calon panglima TNI yang baru harus bisa diterima di internal militer serta bisa membagun solidaritas antarangkatan di dalam tubuh TNI itu sendiri.

"Ketiga calon panglima TNI yang baru mesti memiliki pemahaman yang komprehensif dan kemampuan bertindak yang cepat saat memerangi bentuk-bentuk ancaman yang mengganggu keutuhan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945," ucap Boni Hargens.

Baca Juga: DPR Belum Setujui Pembatalan Haji 2020, Nilai Keputusan Menag Keliru 

Adapun alasan mengenai kriteria ketiga, kata Boni Hargens, pasalnya di zaman sekarang perang sudah beralih dari medan tempur fisik ke ruang yang tak terlihat. Polanya asimetris dan selalu acak. Musuh tak terlihat, tetapi tetap terasa dan mereka selalu ada.

"Maka dari itu, TNI sebagai garda terdepan pengamanan negara harus dipimpin oleh panglima yang memiliki pemahaman tentang semua hal itu," ujarnya.

Kemudian kriteria keempat untuk calon panglima baru, dikatakan Boni Hargens, memiliki kemampuan inovasi memadai dalam konteks upaya melanjutkan profesionalisasi militer yang sudah dijalankan sejak 1998.

"Militer Indonesia sudah canggih dalam ilmu perang dan kita yakin justru akan makin canggih dalam semua cabang ilmu pengetahuan. Untuk itu, perlu ada kepemimpinan yang beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.

Baca Juga: Data Covid-19 Dianggap Ngawur, Pemprov Jatim Bantah Tudingan Pemkot Surabaya 

Melihat kondisi dinamika politik saat ini di Indonesia, menurut Boni Hargens, kekuatan sentral yang menjamin pengendalian situasi dapat berlangsung efektif dan tetap dalam koridor demokrasi tentu berkat koordinasi dari TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Sejarah sudah mencatat semua prestasi TNI dalam mempertahankan Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tetapi, tak bisa kita pungkiri keadaan bahwa ada kelompok sipil yang muncul dengan mengatasnamakan apa pun untuk memperjuangkan cita-cita politik yang sempit," ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler