22 Pedagang Dinyatakan Reaktif Virus Corona, Aktivitas Pasar di Kabupaten Malang Tidak Ditutup

19 Juni 2020, 14:13 WIB
Suasana Pasar Gembrong sektor los pangan yang tetap buka tanpa menaati aturan ganjil genap kios yang dikeluarkan oleh Perumda Pasar Jaya, Kamis 18 Juni 2020. /ANTARA/Livia Kristianti/

PR BEKASI - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Agung Purwanto mengatakan, dari 793 orang pedagang pasar di wilayah Kabupaten Malang yang telah di rapid test, sebanyak 22 orang dinyatakan reaktif.

Meski 22 orang dinyatakan reaktif virus corona atau Covid-19, pasar tersebut dikabarkan tidak akan ditutup dan tetap melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.

Sebelumnya sebanyak 793 orang di Pasar Kabupaten Malang telah mengikuti tes pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan oleh Tim Gugus Pasar.

Baca Juga: Jadi Prioritas, Tiongkok Berjanji Salurkan Vaksin Gratis ke Benua Afrika

"Hanya reaktif loh mas, 10 sampai 22 orang yang reaktif," kata dia seperti dikutip RRI oleh Pikiranrakyat-bekasi.com.

Para pedagang yang dinyatakan reaktif Covid-19, dikatakan Agung Purwanto bahwa pihaknya telah meminta agar menjalankan karantia mandiri di rumahnya masing-masing.

Sejak adanya pedagang yang reaktif Covid-19, Agung Purwanto mengatakan protokol kesehatan di pasar tradisional semakin diperketat dengan cara pembentukan tim gugus pasar untuk mengawasi penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan bagi pedagang dan pengunjung.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Iran Sukses Lakukan Uji Rudal Kapal Tempur

Selain itu, pihaknya pun telah membentuk 'One Gate System' atau satu pintu akses masuk dan juga penerapan ganjil genap untuk para pedagang non pangan.

"Petugas kami setiap 15 sampai setengah jam juga memberikan himbauan kepada pengunjung dan pedagang untuk tetap memakai masker dan cuci tangan," ujar Agung Purwanto.

Dengan ditemukannya sejumlah pedagang di pasar reaktif Covid-19, ia menyangkal bahwa klaster pasar memberikan kontribusi besar terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Pengunggah Lelucon Gus Dur Dipanggil Polisi, Kadiv Humas Polri: Tidak Akan Diproses Hukum

Terutama pasar pasar yang pedagangnya memiliki pergerakan ke pasar di luar daerah, seperti Pasar Pujon, Pasar Batu, Karang Ploso, Singosari, dan Lawang hingga Pasar Keputran Surabaya.

"Sebab hasil pantauan kami pasar sayur Karangploso dan Lawang komunikasi intens antar pedagang tidak begitu tinggi termasuk antara pembeli dan pedagang," ucap Agung Purwanto.

Ia menyebutkan bahwa para pedagang pasar sayur memiliki komunitas tersendiri, tidak masuk ke dalam pasar, hanya di luar pasar sehingga klaster pasar tidak menjadi pemicu utama penyebaran Covid-19.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler