Tolak PSBB Total di Jakarta, Orang Terkaya Indonesia Kirim Surat Protes ke Jokowi

13 September 2020, 06:32 WIB
Orang terkaya di Indonesia, Budi Hartono. /Ist

PR BEKASI – Kenaikan kasus COVID-19  di Jakarta yang semakin tak terkendali membuat Pemprov DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total.

Kebijakan ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, bahkan beberapa pihak menilai bahwa PSBB Jakarta ini dikhawatirkan membawa kembali aktivitas perekonomian jatuh ke jurang yang lebih dalam setelah mulai berjalan membaik.

Salah satu respons pun datang dari orang terkaya di Indonesia, yakni Budi Hartono, pendiri Perusahaan Djarum dan pemilik Bank Central Asia (BCA). Budi Hartono mengirimkan surat yang ditujukan langsung untuk Presiden RI, Joko Widodo.

Baca Juga: Viral Tren Balapan Lari Liar di Jabodetabek, Bekasi Tidak Ketinggalan

Surat itu diunggah oleh mantan Duta Besar RI untuk Polandia, Peter Gontha, yang berisi tentang masukan bagi Presiden RI agar mempertimbangkan kembali kebijakan pemberlakuan PSBB total.

Dalam suratnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan di Instagram Peter Gontha (Mantan Duta Besar RI untuk Polandia), Budi Hartono menilai bahwa keputusan untuk memberlakukan PSBB kembali dinilai tidak tepat.

Alasan yang pertama adalah Jakarta terbukti tidak efektif dalam menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi di Jakarta.

Ia menilai bahwa hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan infeksi yang justru terus tumbuh meskipun pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB.

Surat Kepada Presiden Jokowi dari Budi Hartono. Instagram petergontha

Baca Juga: Kabar Baik untuk Para Pekerja, Bantuan Subsidi Upah Akan Dilanjutkan Hingga 2021

Faktor kedua adalah kapasitas Rumah Sakit di DKI Jakarta akan tetap mencapai batas maksimal dengan ataupun tidak diberlakukan kembali PSBB.

Dalam surat terbuka tersebut, ia menyarankan bahwa pemerintah daerah maupun pusat harus terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus covid-19.

Dalam surat tersebut juga, Budi Hartono memberikan saran dan masukan perbaikan yang harus dilakukan untuk mengendalikan laju peningkatan infeksi di Indonesia pada umumnya dan di DKI Jakarta pada khususnya.

Pelaksanaan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat yang menghendaki kehidupan new normal, hidup dengan pembatasan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lainnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris: Liverpool vs Leeds United Hari Ini, Sabtu, 12 September 2020

Ia menilai bahwa masyarakat lebih takut kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta kelaparan dibandingkan ancaman penularan COVID-19.

Surat tersebut juga berisi gambaran grafik dari negara-negara yang berhasil menurunkan tingkat infeksi melalui measure circuit breaker.

Namun di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai bahwa langkah yang diambil untuk menerapkan PSBB total adalah langkah yang tepat dalam menekan kembalu penularan virus corona di Jakarta.

Sampai artikel ini selesai ditulis, surat yang diunggah pada Sabtu, 12 September 2020 di akun Instagram Peter Gontha tersebut sudah mendapat lebih dari 3.872 disukai dan 275 komentar.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler