Tidak Pilih Lakukan Lockdown, Erick Thohir: Bukan Semata-mata karena Faktor Ekonomi

15 September 2020, 16:27 WIB
Menteri BUMN dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 Indonesia, Erick Thohir. /Instagram @erickthohir

PR BEKASI - Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 sekaligus Menteri BUMN Indonesia Erick Thohir menjelaskan alasan pemerintah enggan melakukan kuncitara atau lockdown selama masa pandemi COVID-19. 

Erick Thohir menjelaskan bahwa alasannya yakni bukan semata-mata hanya mementingkan sektor ekonomi.

“Pemerintah tidak lockdown bukan suatu keputusan seakan-akan hanya memproteksi kepentingan ekonomi, saya rasa tidak,” kata Erick dalam paparannya pada Kick Off Webinar Series yang bertajuk “Transportasi Sehat, Indonesia Maju” di Jakarta.

Baca Juga: Informasi Harga Kebutuhan Pokok Jawa Barat Hari Ini, Selasa, 15 September 2020

Erick Thohir menjelaskan tidak ada satu negara pun yang memiliki formula atau strategi riil dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.

“Tidak ada negara yang punya formula dengan pemulihan ekonomi. Formula masing-masing negara sangat berbeda karena belum pernah terjadi seperti ini, kesehatan berdampak kepada dunia usaha dan moneter,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa, 15 September 2020.

Jika dibandingkan dengan negara G20 lainnya, seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Italia, Erick Thohir menilai Indonesia masih memiliki posisi yang sangat baik.

“Kalau kita lihat negara-negara G20 lainnya apakah India minus 23 persen, Inggris, Prancis Amerika Serikat, kita dalam posisi sangat baik. Dibandingkan Asia Tenggara juga sama seperti itu jika dibandingkan Malaysia, Filipina Singapura, Thailand, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Hampir Saja Tewas, Laki-Laki Ini Nekat Masukkan Belut Hidup ke Duburnya untuk Hilangkan Sembelit

Untuk itu, dia mengatakan tahun ini harus fokus terlebih dahulu ke sektor kesehatan dengan melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Kalau melihat tren ini, maka ini timeline yang disepakati komite tidak bisa di balik-balik. Testing, tracing, dan  treatment sebuah keharusan,” katanya.

Ia berharap vaksinasi secara masif dan agresif bisa mulai dilakukan tahun depan yang beriringan dengan stimulus investasi yang juga akan bergerak.

“Kalau vaksin diharapkan dimulai awal tahun depan ya tentu bagaimana investasi stimulus ekonomi terus berjalan seiring tanpa melupakan bantuan produktif," tuturnya.

Baca Juga: Lift di Gedung DPRD Jatuh, Ketua DPRD Yogyakarta Dilarikan ke Rumah Sakit

"Kita berharap nantinya sudah banyak riset menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun depan kita lihat Indonesia bisa kembali positif. Tetapi kalau tumbuh benar-benar sebelum COVID baru kuartal I 2022,” katanya.

Setelah Indonesia Sehat berhasil dicapai, lanjut Erick Thohir, maka langkah selanjutnya adalah Indonesia Tumbuh.

“Nomor 1 adalah prioritas Indonesia sehat. Kita enggak pernah bicara Indonesia tumbuh kalau Indonesia sehatnya tidak berjalan baik. Kita tidak bicara Indonesia bekerja kalau Indonesia tidak fokus kepada kesehatan," tuturnya.

Baca Juga: Lift di Gedung DPRD Jatuh, Ketua DPRD Yogyakarta Dilarikan ke Rumah Sakit

"Karena itu prioritas rakyat aman dari COVID dan tentu reformasi layanan kesehatan jadi penting,” katanya.

Erick Thohir menilai pandemi COVID-19 menjadi kesempatan untuk mereformasi sistem kesehatan atau transformasi untuk ekonomi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler