Ungkap Perannya di Pertamina, Ahok Minta Kementerian BUMN Dibubarkan Saja

16 September 2020, 13:11 WIB
Komisaris Utama BUMN Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). /Instagram.com/@basukibtp / /

 

PR BEKASI – Komisaris Utama BUMN Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ungkap perannya di perusahaan plat merah itu.

Diketahui bahwa Komisaris Utama itu bertugas untuk mengawasi kinerja para direksi, akan tetapi secara mengejutkan Ahok menyangkal hal ini.

“Saya ini eksekutor, bukan pengawas. Komisaris di BUMN itu sebetulnya ibarat neraka lewat surga belum masuk,” kata Ahok dalam video yang diunggah oleh kanal Youtube Poin pada Rabu 15 September 2020 seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Bongkar Kebobrokan Pertamina, Pengamat Ekonomi: Kami Apresiasi Langkah Ahok, Maju Terus Saja, Libas

Adapun alasan ia mengibaratkan seperti itu karena menurutnya, semua keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menentukan Key Performance Indikator (KPI) yakni penilaian kinerja dewan komisaris dan direksi dilakukan di Kementerian BUMN.

Menurutnya, Kementerian BUMN harus dibubarkan dan membentuk semacam TEMASEK, yakni penggabungan holding-holding BUMN yang akan menjadi superholding.

“Harusnya Kementerian BUMN tuh dibubarkan, kita harus membangun TEMASEK, semacam Indonesia Incorporation,” ucapnya.

Baca Juga: Kasus Korupsi RTH Kota Bandung Masih Berlanjut, KPK Panggil 9 Pegawai Bank

Selain itu Ahok membeberkan fakta lainnya. Ia berpendapat, ada sejumlah direksi yang bermain aman dengan melobi para menteri dan rata-rata komisaris pun adalah titipan dari kementerian-kementerian terkait.

“Ganti direktur bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga. Direksi-direksi semua mainnya lobi ke menteri, karena yang menentukan itu menteri-menteri,” ucapnya.

Akan tetapi, Ahok mengaku mempunyai cara agar hal tersebut tidak terulang lagi, yakni dengan memangkas birokrasi yang ada di Pertamina, dengan cara lelang terbuka.

Baca Juga: 11 PKL di Kawasan Malioboro Terpapar Covid-19, Tim Gugus Tugas: Belum Dapat Pastikan Asal Penyebaran

Ahok juga membeberkan terkait gaji yang diterima para direksi. Ada direksi yang sudah dicopot tapi teap menikmati fasilitas yang sama.

“Masa dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Tapi mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta. Dicopot, ga ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih,” tutur Ahok.

Baca Juga: Mulai Tahun 2021, Produk BMW Akan Gunakan Perangkat Lunak 'Rahasia' Buatan Israel

Mantan Bupati Bangka Belitung ini sempat merasa kesal saat rapat dengan para dewan direksi mengenai kilang minyak. Dalam rapat tersebut Ahok sedikit terpancing emosinya.

Menurut pengakuannya, hal itu sengaja dilakukan agar emosinya keluarga sehingga dapat dilaporkan kepada Presiden sebagai pengganggu keharmonisan.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler