Anies Baswedan Terpaksa Perpanjang PSBB Dua Minggu Lagi, Alasannya karena Bodebek Bukan Jakarta

25 September 2020, 09:28 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam penanganan kasus Covid-19 ini. /PMJ News

PR BEKASI - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta sudah hampir berjalan dua minggu, namun nyatanya belum ada penurunan kasus yang signifikan.

Memang kasus harian yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta telah menurun, namun angkanya masih di atas 1.000 orang.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun kembali memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 14 hari ke depan.

Baca Juga: Bocorkan Usia Anthony Xie Sebenarnya, Audi Marissa Buat Warganet Geleng-geleng Kepala

Hal ini berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 959 Tahun 2020 yang mengizinkan perpanjangan selama 14 hari jika kasus belum menurun secara signifikan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, Pemprov DKI terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam penanganan kasus Covid-19 ini. 

Menurut dia, Kemenko Marves juga telah menyetujui perpanjangan otomatis PSBB DKI selama dua pekan.

Baca Juga: Marah Lagi, Jokowi: Menteri-menteri Jangan Jalan Masing-masing, Hasilnya Tidak Akan Terlihat

Dari data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menunjukkan data kasus di DKI telah melandai dan terkendali. Namun kawasan penyangga Bodetabek masih meningkat.

“Dalam rapat koordinasi terkait antisipasi perkembangan kasus covid-19 di Jabodetabek, data DKI melandai, tapi kawasan Bodetabek masih meningkat, sehingga perlu penyelarasan langkah-langkah kebijakan,” ucap Anies Baswedan.

Anies Baswedan mengklaim saat ini mulai tampak tanda-tanda pelandaian kasus positif dan kasus aktif di Jakarta, seiring berkurangnya mobilitas warga saat pengetatan PSBB. 

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Jumat, 25 September 2020, pada 12 hari pertama September, pertambahan kasus aktif sebanyak 49 persen atau 3.864 kasus.

Baca Juga: Banyak Anak Kalinusu Brebes Termotivasi Jadi TNI Karena Adanya TMMD Reguler

Pada periode PSBB 12 hari berikutnya, lanjut Anies, penambahan jumlah kasus aktif masih terjadi, namun berkurang menjadi 12 persen atau 1.453 kasus.

“Pelandaian grafik kasus aktif bukanlah tujuan akhir. Kita masih harus terus bekerja bersama untuk memutus mata rantai penularan. Pemerintah terus tingkatkan 3T  dan warga perlu berada di rumah dulu, hanya bepergian bila perlu sekali dan terapkan 3M,” ucapnya.

Perlu diketahui DKI Jakarta masih jadi penyumbang kasus positif Covid-19 harian terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Kamis, 24 September 2020.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Sumbang Rp75 Juta untuk Yayasan Kanker, Ini Kata Indra Bekti

Dari data tersebut, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

 Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (1.044 kasus baru), Jawa Barat (804 kasus baru), Jawa Tengah (434 kasus baru), Jawa Timur (343 kasus baru), dan Sumatera Barat (302 kasus baru).***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler