Komentari Pilpres AS, SBY: Saya Dengar Ada 'Tokoh' di Pemerintahan yang Berharap Donald Trump Menang

30 Oktober 2020, 20:28 WIB
Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. /RRI

PR BEKASI - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan tanggapannya terkait Pilpres Amerika Serikat (AS) yang rencananya akan digelar pada Selasa, 3 November 2020.

Seperti yang diketahui, calon petahana, Donald Trump dari Partai Republik berhadapan dengan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Dan semakin mendekati hari pemilihan, pemberitaan keduanya pun menjadi topik yang ramai diperbincangkan publik.

Baca Juga: Penikam Ustaz di Aceh Berhasil Diungkap, Ternyata Mantan Anggota Polri

Menurut SBY, kampanye yang dilakukan oleh kedua kandidat presiden itu semakin seru, bahkan sering kali melampaui norma-norma demokrasi yang patut.

"Alhasil, politik Amerika yang sudah panas dan masyarakatnya pun sudah terbelah (divided) membuat situasi di negeri itu bertambah buruk. Apalagi saat ini korban akibat pandemi Covid-19 semakin meningkat," kata SBY, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat, 30 Oktober 2020.

Menurut SBY, Pilpres AS yang saat ini gegap gempita bukanlah urusan Indonesia. Namun, ada hal menarik yang ditemukannya yang dirasa perlu dibagikan kepada publik.

SBY menceritakan bahwa beberapa saat yang lalu, dirinya berbincang-bincang di Cikeas, bersama teman yang dulu pernah mengemban tugas bersama di pemerintahan.

Baca Juga: IDI Tekankan Penerapan Protokol Kesehatan Meski Vaksin Covid-19 Sudah Ada

Lalu, tiba-tiba ada yang bercerita bahwa sejumlah temannya mengatakan, Donald Trump yang terbaik untuk Indonesia.

Alasannya, karena Donald Trump dari Partai Republik sehingga tidak akan mencampuri urusan dalam Indonesia dan tidak akan ribut soal HAM, demokrasi, dan juga perubahan iklim.

"Sebaliknya, masih kata teman itu, kalau yang menjadi Presiden AS dari Demokrat, pasti kita dikejar-kejar soal HAM, demokrasi, the rule of law, dan lain-lain," kata SBY.

Menurut SBY, pandangan itu relatif sama dengan kalangan lain di Indonesian.

Baca Juga: 'Petualangan Sherina 2' Segera Obati Rindu Penggemarnya, Sherina Munaf: Deg-degan

"Artinya juga menjagokan Trump dan berharap dia menang lagi. Cuma alasannya sedikit berbeda. Kata mereka, kalau Trump yang menang, hubungan ekonomi dan bisnis akan lebih hidup, lebih meningkat. Argumentasinya, Partai Republik di AS lebih pro bisnis. Termasuk punya keberpihakan kepada perusahaan multi nasional. Kalangan asing seperti ini digambarkan tak rewel," tutur SBY.

SBY juga mendengar bahwa sejumlah tokoh di pemerintahan Presiden Jokowi juga punya pandangan dan harapan agar Donald Trump menang. 

SBY juga mengungkapkan bahwa beberapa bulan lalu, dia pernah diwawancarai oleh pers terkait isu Pilpres AS. 

SBY mengatakan, ada kelompok yang justru mendukung Joe Biden untuk menang dalam Pilpres. 

Baca Juga: Protes Pernyataan Macron, Senin Depan Kantor Kedubes Prancis Dikabarkan Akan Digruduk Ribuan Massa

"Alasannya, mereka tidak suka dengan kepribadian dan gaya Trump. Kedua, apa yang diharap Indonesia dari Trump yang terkenal sangat egois dan ultra nasionalistik. Dia hanya mengutamakan Amerika, dan tidak peduli dengan negara lain, bangsa lain," ujar SBY.

Meski demikian, SBY menegaskan bahwa adanya perbedaan adalah hal yang wajar.

"Saya harus mengatakan bahwa siapa pun presidennya, agenda kerja sama bilateral Indonesia dan AS itu tetap luas, dan mencakup sektor-sektor penting bagi kedua negara," kata SBY.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan bilateral Indonesia tidak semata-mata ditentukan dari mana Presiden AS berasal.

Baca Juga: 'Petualangan Sherina' Benar-benar Obati Rindu, Akan Tampil dalam 3 Versi di 2021

Oleh karena itu, siapa pun kandidat yang terpilih menjadi Presiden AS, Indonesia tetap memiliki peluang yang sama.

"Menanggapi wacana publik yang berbeda, saya tidak setuju kalau hanya Trump yang akan membuat Indonesia beruntung dari segi hubungan bilateral," kata SBY.

SBY pun mengimbau, siapa pun kandidat yang terpilih nanti, Indonesia harus siap dan bisa menjaga serta meningkatkan hubungan kerja sama bilateral dengan AS di masa depan.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler