Argumennya Terus Tuai Respons dari Masyarakat, Abdul Hamid: Megawati Gagal Pahami Peran Milenial

1 November 2020, 13:07 WIB
Direktur Visi Indonesia Strategis Abdul Hamid. / RRI /

PR BEKASI – Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terus mendapatkan respons dari masyarakat.

Seperti yang diketahui, Presiden Republik Indonesia kelima tersebut meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak memanjakan dan mempertanyakan sumbangsih generasi milenial kepada bangsa dan negara.

Direktur Visi Indonesia Strategis Abdul Hamid pun menilai bahwa pernyataan Megawati Soekarnoputri merupakan bagian dari 'penyakit' utama kaum baby bomber, atau bahasa anak muda disebut kaum "old school".

Baca Juga: Kemarin, Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 di DKI Jakarta Capai Rekor Tertinggi

Kaum "old school" merupakan kaum yang selalu meromantisisme, seolah generasinya adalah yang paling baik.

Kelompok tersebut selalu mengukur prestasi dengan simbolis, seperti khusyuk saat menyanyikan Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan lain-lain. Sementara, kelompok milenial jaug lebih esensialis.

"Saya kira Megawati gagal memahami tentang apa dan bagaimana kaum milenial, serta tidak tahu tentang peran dan sumbangsih terhadap negara yang kekinian," tutur Abdul Hamid, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Minggu, 1 November 2020.

Baca Juga: Tayangan “GhostBusTour Jurnal Risa” Bermasalah, Satufest Production Beri Klarifikasi

"Padahal dalam kabinet Jokowi saja, ada Mas Menteri Nadiem dari kaum milenial," ucap pria yang akrab disapa Cak Hamid tersebut menambahkan.

Abdul Hamid menilai bahwa Nadiem Makarim telah membuktikan sumbangsih untuk negeri, dengan membangun Gojek sebagai perusahaan unicorn.

Dia melanjutkan bahwa perusahaan tersebut telah memfasilitasi jutaan orang untuk ngojek, serta menghidupi puluhan, bahkan ratusan ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui fitur Gofood.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan Anggota TNI oleh Pengendara Moge, Tersangka Bertambah Jadi Empat Orang

Nadiem Makarim menjadi satu dari sekian banyak contoh luar biasa lainnya mengenai kaum milenial, yang membuat harum bangsa Indonesia melalui kiprah-kiprah mereka.

"Jadi menurut saya, agak aneh jika tokoh sekelas Megawati mempersoalkan kiprah anak muda," ucap Abdul Hamid.

"Apalagi hanya berdasar karena adanya aksi-aksi memprotes Omnibus Law misalnya? Saya kira itu sangat naif sekali," sambungnya.

Baca Juga: Jakarta Raih Predikat Kota Terbaik di Dunia, Andi Arief : Anies Baswedan Selamatkan Muka Indonesia

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa dirinya berbicara dengan Presiden Jokowi mengenai kontribusi generasi milenial, terhadap kemajuan bangsa.

Bahkan dia mengatakan kepada Presiden Jokowi, agar anak muda jaman sekarang jangan dimanja, dan mengaku tidak takut jika dirinya dirundung setelah mengeluarkan pernyataan seperti itu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler