Siklon Tropis Goni Semakin Kuat, BMKG Minta Masyarakat Waspada karena Picu Gelombang Tinggi Perairan

3 November 2020, 09:07 WIB
Ilustrasi fenomena alam La Nina.* /David Mark/PIXABAY

PR BEKASI - Selama Oktober 2020, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan telah terjadi sebanyak tujuh siklon tropis yang terjadi di Samudra Pasifik Barat dan Laut China Selatan

Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, kejadian tersebut berada di atas rata-rata klimatologis kejadian siklon tropis di bulan Oktober.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, biasanya siklon tropis pada Oktober hanya terbentuk sebanyak 3 sampai 4 kejadian.

Baca Juga: Bantah Milenial Hanya Bisa Demo, Tsamara Amany: Anak Muda Kita Punya Banyak Sumbangsih

"Saat ini Siklon Tropis Goni yang telah berkembang menjadi siklon tropis kuat kategori lima harus diwaspadai karena bisa memicu gelombang tinggi perairan, hujan lebat, dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia,” kata Herizal di Jakarta pada Selasa, 3 November 2020.

Siklon Tropis Goni yang terbentuk di Samudra Pasifik Barat itu diprediksi jalur lintasannya akan menuju Laut China Selatan hingga beberapa hari ke depan setelah melewati Filipina.

Siklon Tropis Goni merupakan siklon tropis ketiga yang berdampak signifikan bagi sejumlah negara Asia Tenggara di sekitar Laut China Selatan setelah Siklon Tropis Saudel dan Molave.

Baca Juga: Donald Trump Kalah Survei, Joe Biden Lebih Unggul di Enam Wilayah Jelang Pemilu AS Hari Ini

Sejumlah studi menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah siklon tropis di Samudra Pasifik Barat dan Laut China Selatan dengan kejadian La Nina yang sedang berlangsung.

Pembentukan siklon (siklogenesis) ditemukan memiliki peluang yang lebih besar menjelang musim dingin di belahan bumi utara setelah permulaan La Nina, sementara lebih banyak pembentukan siklon pada musim panas selama permulaan El Nino.

Kemudian, lanjut dia, studi juga menjelaskan dalam La Nina, Laut China Selatan cenderung lebih banyak terjadi siklon tropis pada September dan Oktober.

Baca Juga: Ungkap RI Juga Pernah Alami Aksi Terorisme, Ini yang SBY Katakan Jika Menjadi Presiden Prancis

Sementara wilayah Samudra Pasifik Barat lainnya, aktivitas siklon tropis cenderung berkurang pada Agustus hingga November.

Namun, dalam hal itu, menurut dia, masih terdapat perbedaan pandangan di kalangan ilmuwan iklim di mana sebagian mereka menyatakan kondisi El Nino menyebabkan intensitas siklon tropis lebih kuat dan memiliki durasi lebih lama.

Studi terbaru mengungkapkan jika terjadi peristiwa La Nina dan keadaan suhu permukaan laut sekitar kolam hangat (warm pool) Indo-Pasifik mengindikasikan persistensi lebih dingin dari wilayah sekitarnya, kemungkinan terjadinya siklon tropis akan melebihi kondisi normalnya.

Baca Juga: Pesan SBY untuk Macron, Karikatur Nabi Muhammad Jangan Dijadikan Pembenaran Bagi Mutlaknya Kebebasan

"Perlu dipahami masyarakat, La Nina bukanlah jenis badai tropis, bukan berupa pusat tekanan rendah dan pusaran angin yang menyebabkan curah hujan dan kecepatan angin ekstrem," kata Herizal.

La Nina adalah kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya, dan diikuti oleh penguatan aliran angin pasat timur.

La Nina terjadi dalam skala waktu beberapa bulan hingga tahun, dan mempengaruhi cuaca atau iklim global berupa kondisi lebih basah atau kering, lebih hangat atau dingin, dan dinamika cuaca lainnya yang berbeda di tiap wilayah di dunia.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 3 November 2020, Tiga Wilayah Ini Terdampak hingga Sore

Sedangkan badai atau siklon tropis adalah fenomena ekstrim gangguan cuaca dalam skala ratusan kilometer yang memiliki dampak bersifat regional baik dampak langsung maupun tidak langsung, dan berlangsung dalam beberapa hari.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang terhadap berita-berita yang tidak benar terkait badai tropis yang dianggap sama dengan fenomena La Nina.

Namun, masyarakat diharapkan tetap waspada dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak La Nina yaitu dengan ancaman banjir, banjir bandang, dan longsor akibat curah hujan ekstrem.

Baca Juga: Sebut Cawalkot Surabaya Eri Cahyadi adalah Anaknya, Tri Rismaharini Dilaporkan ke Polda Jatim

"Masyarakat bisa berpartisipasi dengan memperbaiki saluran air, meningkatkan kapasitas tampungan air dan memanen hujan, serta memangkas ranting pohon yang berlebih ataupun rapuh," ujar Herizal.

Kemudian, berhati-hati dan memperhatikan tingkat kekuatan papan reklame dan jembatan penyeberangan, dan lebih perhatian terhadap perkembangan cuaca yang dinamis dan cepat. Masyarakat diimbau agar terus menerus memperoleh informasi terkini dari BMKG.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler