Buktikan Oposisi Bukan Musuh, Habib Rizieq Disarankan Sowan ke Istana, Pengamat: Jokowi Akan Senang

12 November 2020, 08:41 WIB
Kolase foto Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Joko Widodo (kanan). /PRMN

PR BEKASI - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah melakukan pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta pada Rabu, 11 November 2020 kemarin.

Hingga saat ini diketahui Habib Rizieq telah mengunjungi dua tokoh politik yaitu, Anies Baswedan dan pencetus Masyumi Reborn Amien Rais.

Usai pertemuannya dengan Anies Baswedan, tak sedikit masyarakat Indonesia yang menyarankan Habib Rizieq untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Gas Elpiji 12 Kg Bisa Ditukar dengan BrightGas secara Gratis hingga Akhir Tahun?

Saran tersebut tentu memiliki alasan yang kuat karena sebagai bentuk sopan santun terhadap tanah air dan presidennya yaitu Jokowi,  juga bisa menjadi simbol kekuatan penyeimbang pemerintah.

Menurut prediksi analis politik Rustam Ibrahim, Jokowi akan bersedia untuk menerima kunjungan Habib Rizieq yang sudah 3,5 tahun terakhir menetap di Arab Saudi.

"Pendapat saya, setelah cukup beristirahat di tanah air sekembalinya dari Arab Saudi, tentu baik bagi negeri ini jika Rizieq Shihab minta waktu bertemu Presiden Jokowi. Saya pikir Presiden akan senang menerimanya. Bagaimana pun juga Presiden adalah Kepala Negara atau Emir Negara," kata Rustam.

Baca Juga: Hadapi Musim Penghujan, Camat Cibitung Minta Warga Selalu Siap Siaga Hadapi Banjir

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter resmi miliknya, Rustam menambahkan oposisi atau lawan politik bukanlah musuh, tapi kompetitor.

Persaingan politik merupakan keniscayaan demokrasi. "Tapi publik perlu jelas soal ini. Betapapun kerasnya persaingan kita masih satu bangsa satu negara (NKRI). Dalam hubungan ini akan baik jika HRS sowan Kepala Negara," kata Rustam.

Untuk apa Habib Rizieq ketemu Presiden? Menurut Rustam, pertemuan tersebut untuk menunjukkan kepada publik bahwa oposisi politik bukanlah musuh. 

Baca Juga: Datangi Kediaman Habib Rizieq, PKS Siap Dukung Agenda Revolusi Akhlak yang Digaungkan HRS

"Bahwa setelah lama mukim di negeri orang kemudian kembali ke tanah air sebagai warga negara sowan kepada Presiden sebagai Kepala Negara atau Emir Negara," kata Rustam.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni juga menyambut hangat kepulanga  Habib Rizieq.

Sahroni menjelaskan Habib Rizieq sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Karena itu menurut dia, apapun konsekuensi hukum yang beliau hadapi, tidak boleh diwarnai unsur politis.

Baca Juga: Bertamu ke Lokasi Pelanggar Prokes, Ferdinad Nilai Anies Baswedan Tak Konsisten Terapkan PSBB

Sejauh ini belum ada respons dari Istana terhadap kemungkinan Rizieq ingin bertemu Jokowi. Tetapi sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD berharap kedatangan Habib Rizieq dapat melakukan revolusi akhlak.

"Terkait dengan rencana kepulangan Habib Rizieq hari ini, Selasa, 10 November 2020, pemerintah menganggap kepulangan Habib Rizieq itu adalah hak yang harus dilindungi karena dulu juga pergi kita berikan haknya untuk pergi, sekarang mau pulang kita berikan haknya untuk pulang karena dia adalah WNI," ucapnya.

Mahfud MD juga mengungkap, pemerintah terbuka pada agenda Habib Rizieq Shihab untuk melakukan revolusi akhlak.

Baca Juga: Tak Hadiri Pemberian Bintang Tanda Jasa, Gatot Nurmantyo Fokus Pilpres 2024?

"Dan kita masih mencatat bahwa Habib Rizieq ini pulang ke Indonesia untuk melakukan revolusi akhlak itu akan menimbulkan kebaikan," ujar Mahfud MD.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler