Network
Menurutnya, video tersebut tidak akan pernah ada, apabila sejak awal Tri Rismaharini memosisikan diri sebagai pemimpin yang mengayomi semua pasangan calon kepala daerah dan bertindak netral.
Sehingga, semua masyarakat akan memuja beliau sebagai seorang pemimpin yang bersikap negarawan.
Namun menurutnya, sejumlah fakta justru memperlihatkan bahwa Tri Rismaharini bertindak selaku politisi.
Baca Juga: Masih Menginginkan Jokowi Mundur, Jubir FPI Sebut HRS Ingin Selamatkan Jokowi di Akhirat Kelak
Diketahui, dalam beberapa kesempatan Tri Rismaharini justru menyampaikan bahwa Surabaya akan rusak, jika dipimpin oleh selain calon wali kota Surabaya, Eri Cahyadi yang selama ini didukung olehnya.
"Ini hal biasa dalam politik, yang bisa kita sebut sebagai kampanye negatif. Pak Machfud dengan lapang dada dan kesatria membiarkan kejadian tersebut, karena bagian dari dinamika politik," kata Arif.
Oleh marena itu, Anggota DPRD Surabaya itu meminta masyarakat Surabaya untuk tidak terpengaruh dengan upaya playing victim yang sedang dijalankan tim sebelah dengan mengonsolidasikan pasukan media sosial.
Baca Juga: Dari Panser hingga Baliho HRS, Slamet Ma'arif: Ada Skenario Besar untuk Adu Domba Umat Islam dan TNI
Menurutnya, sejak awal Machfud Arifin mendapatkan banyak kampanye negatif yang menjurus ke kampanye hitam.
Namun, sebagai abdi Bayangkara yang memiliki niat tulus untuk membangun Kota Surabaya yang telah melahirkan beliau, mantan Kapolda Jatim itu tetap terus bergerak menyapa masyarakat, menyadarkan masyarakat agar Surabaya bisa naik level dan merata pembangunannya.***
