BIN Jawab Tuduhan FPI yang Sebut Ada Anggota Intel Susup ke Pesantren Habib Rizieq

- 8 Desember 2020, 15:00 WIB
Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto.
Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto. /ANTARA/Naufal Fikri /

PR BEKASI - Telah beredar di media sosial sebuah foto yang menampilkan sosok yang diduga merupakan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) tengah melakukan pengintaian di Pesantren Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq di Megamendung, Bogor.

Dalam foto yang tersebar di media sosial tersebut, tiga orang yang disebut anggota BIN melakukan pengintaian dengan menggunakan mobil, drone, bahkan ada yang menyamar sebagai jurnalis.

Ketiganya disebut sempat dibekuk oleh Laskar FPI dan sempat diinterogasi, sebelum kemudian dilepaskan kembali.

Baca Juga: 33 Tahun Tinggal di Indonesia, Tiga WNA Kini Diambil Sumpahnya untuk Jadi WNI

Menanggapi isu tersebut, Deputi VII BIN membantah bila anggotanya menyusup ke pondok pesantren di Megamendung, Bogor untuk mengintai Imam Besar FPI tersebut.

Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan bahwa informasi yang beredar terkait anggota BIN melakukan pembuntutan dan pengintaian Imam Besar FPI itu adalah tidak benar atau hoaks.

"Hoaks itu mas (foto anggota BIN yang beredar di media sosial)," kata Wawan Hari Purwanto saat dikonfirmasi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, pada Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta dan Jawa Barat Hari Ini: Hujan Sedang Sepanjang Hari Disertai Angin Kencang

Sementara itu, pada Minggu, 6 Desember 2020 diberitakan telah terjadi baku tembak antara Laskar FPI dengan anggota yang membuntuti tersebut.

Anggota yang membuntuti iring-iringan mobil Imam Besar FPI rupanya anggota kepolisian.

Petugas Polda Metro Jaya yang saat itu berada di lapangan menembak enam orang Laskar FPI dan simpatisan Habib Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Terbitkan Surat Edaran Khusus untuk Sukseskan Pilkada Serentak 2020

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya.

Irjen Fadil menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Kritik Keras DPRD DKI Soal Kenaikan Tunjangan, Ahok: Kalau Gue Masih Gubernur, Jangan Ngimpi Lu

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tutur Irjen Pol Fadil Imran.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah