Gibran-Bobby Unggul, Rocky Gerung: Dia Berhasil Jadi Kepala Keluarga, Tapi Gagal Jadi Kepala Negara

- 10 Desember 2020, 20:00 WIB
Kolase Photo Rocky Gerung (kiri), dan Joko Widodo (kanan)
Kolase Photo Rocky Gerung (kiri), dan Joko Widodo (kanan) /Kolase dari YouTube dan Setkab.go.id

PR BEKASI - Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia diperingati hari ini, Kamis, 10 Desember 2020.

Di hari HAM ini, Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti adanya dua peristiwa penting yang amat menyita perhatian publik.

Pertama, peristiwa penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI) yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Baca Juga: Selamat! Adipati Dolken Resmi Umumkan Hari Pernikahan dengan Canti Tachril: Deg-degan

Kedua, peristiwa unggulnya anak sulung dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di Pilkada Solo dan Pilkada Medan.

"Ini hari hak asasi yang kita peringati secara tragis, karena ada korban di dua hari sebelum hari HAM. Tapi sekaligus kita lihat kontrasnya, ada yang berbahagia karena dua kepala daerah baru ada di dalam satu keluarga, yaitu kelurga Presiden Jokowi," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, 10 Desember 2020.

Menurut Rocky Gerung, kedua peristiwa tersebut sangat kontras terlihat di tengah masyarakat.

Baca Juga: Fakta Baru, Bareskrim Polri Temukan Senjata Api di TKP dan 'Arang' di Tangan Pengawal Habib Rizieq

"Jadi kita lihat ada dua kontras, peristiwa di KM 50 dan ada kegembiraan politik di Istana. Nah ini sebetulnya paradoks kita," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan, karena unggulnya Gibran dan Bobby di Pilkada, tentu banyak pihak yang menilai bahwa Jokowi telah menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga yang baik.

"Orang menganggap Presiden Jokowi berhasil menjadi kepala keluarga yang baik, yaitu mampu mengurus keluarganya, sehingga kekuasaan bisa diwariskan," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Demi Temukan Titik Terang, Komnas HAM Minta Keterangan Jasa Marga - Kapolda Metro Terkait Kasus FPI

Namun, tak sedikit pula yang menilai bahwa Jokowi telah gagal menjalankan tugasnya sebagai kepala negara yang baik untuk rakyatnya.

"Tetapi dia gagal sebagai kepala negara, karena sampai sekarang tidak ada ucapan tentang peristiwa KM 50. Itu kesimpulan saya di hari HAM," ucap Rocky Gerung.

Meski demikian, Rocky Gerung tetap mengapresiasi kemampuan Jokowi yang mampu menempatkan anggota keluarganya di bangku kekuasaan.

Baca Juga: Cek Fakta: Warga Tiongkok Dikabarkan Bisa Sembuh dari Covid-19 Tanpa Vaksin, Simak Faktanya

"Saya apresiasi kemampuan Pak Jokowi, dia sukses mengakumulasi kekuasaan, tetapi gagal mendistribusi keadilan. Jadi mesti ada yang diapresiasi dan depresiasi," kata Rocky Gerung.

Bahkan, dirinya pun menganjurkan kedua presiden sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri, untuk mempelajari keahlian Jokowi tersebut.

"Pak SBY, Ibu Mega, mereka gagal semuanya karena gak berhasil menempatkan anggota keluarganya ketika masih berkuasa. Jadi mereka mesti belajar dari keahlian Pak Jokowi," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Bobby Nasution Menang di Quick Count Pilkada Medan, Ini Unggahan 'Selebrasi' Anak Jokowi

Sebelumnya, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, pasangan calon (paslon) Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa berhasil unggul dengan perolehan suara 85,07 persen dari lawannya Bagyo Wahyono-FX Suparjo (BaJo).

Sementara itu, berdasarkan quick count yang dilakukan dua lembaga survei, paslon Bobby Nasution-Aulia Rachman dinyatakan unggul dengan perolehan suara 55,1 persen dari lawannya Akhyar-Salman.**

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah