PR BEKASI - Pernyataan wartawan senior FNN Edy Mulyadi terkait baku tembak antara Laskar Front Pembela Islam (FPI) dengan polisi di tol Jakarta-Cikampek pada Senin, 7 Desember 2020 menuai kontroversi.
Edy Mulyadi membuat sebuah video investigasi terkait kasus tersebut melalui sudut pandang saksi mata yang berada di TKP. Namun, saksi mata bersangkutan tidak ditampilkan dalam video tersebut.
Dalam video itu, Edy menyatakan bahwa Laskar FPI yang mengawal Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab tidak membawa senjata api. Oleh sebab itu, ia menilai tidak ada baku tembak.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bogor Semakin Bertambah, Kantor Dinas dan Gor Akan Disulap Jadi RS Darurat
“Jadi, kalau polisi mengatakan ada baku tembak, tembak-menembak, sekali lagi si saksi mata tadi yang tidak ingin ditampilkan nama apalagi wajahnya, mengatakan cuma dua kali. Tidak ada tembak-tembakan,” tutur Edy Mulyadi.
Tidak hanya itu, Edy juga menuturkan bahwa belasan mobil mengepung salah satu mobil yang diduga milik Laskar FPI.
“Ada satu mobil di palang dan di situ polisi banyak banget. Bahkan, kata dia (saksi), sejak sore jam 6 itu sudah banyak polisi. Saya tanya berapa mobil? Mobilnya 10 lebih dan tiga di antaranya mobil resmi patroli,” ucap Edy Mulyadi dalam kanal YouTube MimbarTube.
Baca Juga: Cek Fakta: Menteri BUMN Erick Thohir Dikabarkan Akan Diselidiki KPK Atas Kasus Dugaan Korupsi
Menanggapi hal tersebut, Husin Alwi Shihab atau akrab disapa Habib Husin turut menyampaikan pandangannya.
Editor: Puji Fauziah