Pernah Konflik dengan FPI karena Beda Politik, Rachland Nashidik: Tapi Bukan Alasan Bagi Permusuhan

- 10 Desember 2020, 21:25 WIB
Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rachland Nashidik.
Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rachland Nashidik. /Facebook.com/Rachland Nashidik

 

PR BEKASI - Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rachland Nashidik kembali mengkritisi insiden penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin, 7 Desember 2020.

Rachland Nashidik mengatakan, dia paham jika saat ini banyak yang tak sepaham dengan FPI, dan lebih mendukung pihak kepolisian.

Apalagi, dirinya pun bukan penggemar FPI, dan pernah terlibat konflik dengan FPI.

Baca Juga: Terkait Kasus FPI, Kabareskrim Pastikan Akan Lakukan Penyidikan secara Profesional dan Transparan

"Saya paham, banyak orang tak setuju pada FPI. Saya sendiri bukan penggemar and the feeling is mutual. Saya ingat, foto saya pernah mereka kalungkan di leher kambing. Lalu leher kambing itu dipotong," kata Rachlan Nashidik, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Facebook Rachland Nashidik, Kamis, 10 Desember 2020.

Politikus Partai Demokrat itu menceritakan, selain fotonya, FPI juga pernah mengalungkan foto Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adnan Buyung Nasution, dan Hendardi, yang juga bernasib sama seperti fotonya.

"Itu, kalau tak salah ingat, tahun 2007, saat kami menginisiasi permohonan judicial review atas pasal Penistaan Agama dalam KUHP. Ini pasal bukan saja peninggalan kolonial Belanda tapi juga warisan konflik gereja Katolik di Inggris," tuturnya.

Baca Juga: KPK Ingatkan Para Calon Kepala Daerah Terpilih Tidak Tergoda untuk Melakukan Korupsi

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x