Network
PR BEKASI - Pimpinan Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) mempertanyakan soal adanya bentuk laskar yang terdapat dalam kelompok Front Pembela Islam (FPI).
Pertanyaannya tersebut disampaikannya dalam kesempatan rapat bersama anggota komisi III DPR RI yang menghadirkan para keluarga korban untuk membahas persoalan terkait insiden yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek dan menyebabkan enam anggota laskar tertembak.
"Kalo ini laskar kan tentara. Ini bingung juga saya. Laskar ini tentara untuk perang juga, perang sama siapa?" kata Desmon seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube milik DPR RI, Jumat, 11 Desember 2020.
Baca Juga: Edy Mulyadi Dinilai Buat Gaduh, Habib Husin: Bahaya, Masyarakat Bisa Terprovokasi dengan Video Ini
Menurutnya, istilah laskar yang dianggapnya seperti pasukan khusus ini seolah menggambarkan situasi yang genting dan hendak berperang, layaknya perang dalam merebut kemerdekaan di masa lampau.
"Kalau ini laskar, ini kan perang, juga enggak benar ini. Saya sebagai pimpinan komisi III melihat hal-hal ini jadi kayak negara ini dalam keadaan perang semua. Jadi kalau udah laskar-laskaran ini sama saja zaman kita laskar pra-revolusi," tuturnya.
Penggunaan istilah laskar ini, menurutnya, sudah tidak relevan dengan keadaan sekarang, sebab Indonesia sudah merdeka dan tidak seperti pada saat zaman kakeknya yang diakuinya sebagai seorang komandan laskar.
"Kakek saya juga komandan laskar, untuk ini tapi tujuannya kemerdekaan. Nah laskar sekarang tujuannya apa? Mau mendirikan negara Islam? Itu melawan konstitusi," ucap Desmond.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bogor Semakin Bertambah, Kantor Dinas dan GOR Disulap Jadi RS Darurat
