Network
PR BEKASI - Baru-baru ini, beredar kabar yang menyebut bahwa Indonesia akan melakukan hubungan bilateral dengan Israel.
Kabar tersebut pertama kali beredar dari pemberitaan media Israel yang mengklaim bahwa Indonesia sangat ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, seperti yang dilakukan beberapa negara di Timur Tengah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menegaskan bahwa Indonesia tidak mungkin membuka hubungan bilateral dengan Israel.
Baca Juga: Karni Ilyas Umumkan Episode Terakhir ILC, Fadli Zon: Terima Kasih Atas Peran ILC Selama Ini
Dalam keterangan tertulisnya, Meutya Hafid mengatakan, selama penjajahan Israel atas Palestina masih terjadi, dan Indonesia belum mengubah Pembukaan UUD 1945 yang menyebut: "Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan", maka Indonesia tidak akan dan tidak mungkin membuka hubungan dengan Israel.
"Kami pun tidak mungkin tidak sepakat dengan Kementerian Luar Negeri yang menyebut pemerintah Indonesia tidak pernah kontak dengan Israel dan kami meyakini hal itu," kata Meutya Hafid, Selasa, 15 Desember 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Dia juga mengatakan, pada Juni lalu, Indonesia telah mengangkat isu Palestina dan pelanggaran Israel pada rapat tingkat menteri di Dewan Keamanan PBB, dan itu adalah bentuk konsistensi Indonesia.
Baca Juga: Karni Ilyas Umumkan Perpisahan Acara ILC, Rizal Ramli: Kegelapan Tak Akan Lama
"Isu yang beredar di media-media asing menurut kami kemungkinan diangkat oleh media-media pro Israel, dengan tujuan melemahkan dukungan pemerintah Indonesia bagi kemerdekaan Palestina," kata Meutya Hafid.
Menurutnya, neski sejumlah negara di Timur Tengah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, tapi Indonesia sudah mempunyai sikap yang jelas sejak 1945.
