Jokowi Bercita-cita Ekspor Vaksin Merah Putih, Andi Arief: Itu yang Kadang Saya Tak Mengerti

- 18 Desember 2020, 13:41 WIB
Andi Arief (kanan) yang mengomentari ucapan Jokowi (kiri) soal mengekspor vaksin Covid-19 Merah Putih.
Andi Arief (kanan) yang mengomentari ucapan Jokowi (kiri) soal mengekspor vaksin Covid-19 Merah Putih. /Kolase dari Setkab.go.id dan Twitter @Andiarief_

PR BEKASI - Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengomentari ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal rencananya yang akan mengekspor vaksin Covid-19 Merah Putih.

Beberapa bulan yang lalu, Presiden Jokowi memang telah menyampaikan bahwa nantinya jika vaksin Merah Putih ditemukan, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan mengekspornya ke negara tetangga.

"Sehingga nanti vaksin merah putih kita ketemu, kita bisa memproduksi lebih banyak, kalau memang apa yang kita miliki berlebih dari yang ingin kita gunakan, ya gapapa, dijual ke negara lain," ujar Jokowi.

Baca Juga: Viral, Pria Bekasi Ini Nikahi sang Istri dengan Mahar Sepasang Ikan Cupang Blue Rim Rp2.5 Juta

Menanggapi pernyataan Jokowi tersebut, Andi Arief mengingatkan, seharusnya di tengah krisis ekonomi yang dialami Indonesia saat ini, Jokowi sepantasnya berfokus kepada penanganan Covid-19 bukan malah bercita-cita untuk mengekspornya.

"Pernyataan harus bersesuaian dengan fakta. Apalagi di saat krisis pandemi, semua pernyataan itu harus ditelaah dengan baik. Pak Jokowi bercita-cita ekspor vaksin ke negara lain. Itu yang kadang saya tak mengerti," ujar Andi Arief seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitternya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan bahwa hingga akhir tahun 2020, Indonesia mantap akan mendapatkan vaksin Merah Putih hingga 30 juta dosis.

"Sampai akhir 2020, kita akan dapat kira-kira 20 sampai 30 juta sampai akhir tahun ini," ujar Jokowi.

Baca Juga: Angkat Bicara Soal Berhentinya ILC, Karni Ilyas: Ini Bukan Kali Pertama, Sudah Beberapa Kali 'Cuti'

Lalu hingga akhir tahun 2021, Jokowi memprediksi Indonesia mampu menghasilkan sekitar 290 juta dosis vaksin Merah Putih.

"Kemudian sampai akhir tahun 2021 kira-kira 290 juta, ini jumlahnya sekali lagi, jumlah yang sangat besar sekali," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia adalah negara satu-satunya di ASEAN yang bisa menyiapkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri sebanyak itu.

"Karena negara lain ini di ASEAN saja saya lihat belum ada yang siap dengan vaksin sebanyak yang tadi saya sampaikan," ucapnya.

Baca Juga: Maling Gondol 2 Motor Warga Cibitung Bekasi Saat Pagi Buta, Hanya Tinggalkan Sendal di Rumah Korban

Perlu diketahui, vaksin Covid-19 Sinovac asal China yang baru saja mendarat di Indonesia beberapa waktu yang lalu dengan dosis sebanyak 1,2 juta, buka suara soal efektivitas vaksin mereka.

Sinovac Biotech Ltd memberikan pernyataan terbaru mengenai efektivitas vaksin virus corona mereka yang disampaikan guna menanggapi pernyataan PT Bio Farma yang menyebut efektivitas vaksin mencapai 97 persen dalam uji klinis awal.

Namun, Bio Farma kemudian memberikan klarifikasinya soal ini. Juru Bicara Sinovac Biotech Ltd menyebutkan, hingga saat ini belum diketahui kemanjuran dari vaksin tersebut. 

Menurut Sinovac, angka 97 persen mengacu pada tingkat serokonversi yang terpisah dari kemanjuran vaksin.

Baca Juga: Sayangkan FPI Gelar Demo 1812 Hari Ini, Habib Husin: Penentu yang Waras dan Tidak

Pasalnya, tingkat konversi yang tinggi tidak berarti bahwa vaksin tersebut efektif melindungi orang dari virus corona.

Perusahaan yang berbasis di Beijing dan mitranya masih menganalisis data dari uji coba Fase III yang lebih besar di Brasil.

Mereka berharap mendapatkan indikasi seberapa besar tingkat efektivitas suntikan tersebut berdasarkan data dari sekitar 60 kasus Covid-19.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah