Baca Juga: Swafoto Tanpa Masker, Presiden Cile Terpaksa Bayar Denda Seperti Sanksi Kerumunan di Jakarta
2. Mis HRS bilang ‘sudara kt sdg berada di musim wabah sy himbau jgn jemput sy dibandara nnt berkerumun, berbahaya, nnt kita ketemu aja dirumah, ttp jaga keselamatan ikuti protokol kesehatan’ Nah ini yg betul, ajarin HRS taat hukum jgn dikompori trs dg rekonsiliasi dsb. Paham ?— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) December 20, 2020
Dia mengatakan, seharusnya sejak awal Habib Rizieq dengan tegas menolak dijemput oleh para pengikutnya. Karena itulah sikap seorang ulama yang benar.
"Mestinya HRS nolak dijemput, ini ulama bener. Misalnya HRS bilang, ‘saudara kita sedang berada di musim wabah, saya imbau jangan jemput saya di Bandara, nanti berkerumun, berbahaya, nanti kita ketemu aja di rumah, tetap jaga keselamatan ikuti protokol kesehatan’. Nah ini yang betul," tutur Muannas Alaidid.
Ketimbang terus-menerus membela dan seolah-olah membenarkan sikap Habib Rizieq selama ini, Muannas Alaidid meminta Fadli Zon dan Fahri Hamzah mengajari Habib Rizieq untuk taat hukum dan jangan terus mengompori dengan wacana rekonsiliasi.
"Ajarin HRS taat hukum, jangan dikompori terus dengan rekonsiliasi, dsb. Paham?," kata Muannas Alaidid.
Baca Juga: Sempat Tolak Rapid Test, Yusri Yunus: 28 Pendemo 1812 yang Reaktif Langsung Dibawa ke Wisma Atlet
Sebelumnya, di episode terakhir Indonesia Lawyers Club, Fahri Hamzah mengkritik sikap pemerintah yang terkesan 'sombong' karena tidak mau melakukan rekonsiliasi dengan Habib Rizieq.
Fahri Hamzah juga mengkritik sikap Polri yang seolah-olah unjuk kekuatan dalam menghadapi Habib Rizeq hingga menimbulkan korban jiwa.
Fahri Hamzah pun meminta Presiden Joko Widodo untuk mencari informasi yang sebenar-benarnya, karena saat ini banyak orang di sekitarnya yang tengah mengincar jabatan, dan menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
Pernyataan Fahri Hamzah itu pun diamini oleh Fadli Zon dan berharap pernyataan Fahri Hamzah itu bisa membangunkan Jokowi dari tidurnya, yang dininabobokan oleh informasi yang belum tentu benar.***