Network
"Dengan adanya pihak atau para petinggi yang berseberangan, maka kekuatan Pak Jokowi untuk memerangi hal itu (intolenransi dan SARA), itu tidak seratus persen. Karena dia harus mengurusi pihak-pihak yang berseberangan juga, dengan menyatunya mereka maka kekuatannya full," tutur Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: Jokowi Ingin Bangkitkan Destinasi Super Prioritas, Sandiaga Uno Jadikan Bali sebagai Tolok Ukur
Dia menilai, dengan bersatunya pihak-pihak yang berseberangan, maka tidak akan ada lagi pihak ketiga yang akan semakin memperkeruh keadaan.
"Semuanya menyatu untuk memerangi hak yang sama. Jadi tidak ada pihak ketiga, yang ada hanya pihak kesatu dan pihak kedua," ujar Teddy Gusnaidi.
Oleh karena itu, Teddy Gusnaidi menilai langkah yang diambil Jokowi sangat bagus. Apalagi Sandiaga Uno yang berlatar belakang sebagai pengusaha dinilai mampu dan juga paham dalam menjalakan tugasnya yang berbau ekonomi kreatif.
Baca Juga: Ilmuwan: Belum Ada Kasus Covid-19 Infeksi Hewan Laut, Seafood Relatif Aman Tuk Dikonsumsi
"Jadi menurut saya sangat-sangat bagus. Apalagi Pak Sandiaga Uno bukan lah orang yang bodoh-bodoh banget, dia orang pintar. Jadi Pak Jokowi juga milihnya karena background-nya," kata Teddy Gusnaidi.
Seperti diketahui, Sandiaga Uno dilantik sebagai Menparekraf oleh Jokowi menggantikan Wishnutama Kusubandio pada Rabu, 23 Desember 2020 lalu.
Setelah resmi menjabat, Sandiaga Uno kini dituntut untuk dapat memulihkan parawisata dan ekonomi kreatif yang performanya tengah menurut akibat pandemi Covid-19.***
