PR BEKASI - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq mendatangi Polda Metro Jaya hari ini, Sabtu, 12 Desember 2020.
Habib Rizieq ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kerumunan aturan PSBB di Jakarta dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 saat menyelenggarakan acara Maulid Nabi pada 14 November 2020 lalu.
Sebelumnya, Habib Rizieq telah dua kali mangkir undangan Polda Metro Jaya sebagai saksi terkait pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 dan aturan kerumunan PSBB pada 1 dan 8 Desember 2020.
Baca Juga: Klaim Hampir Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq di Tempat Netral, Mahfud MD Beberkan Fakta Mengejutkan
Kedatangan Habib Rizieq ke Polda Metro Jaya mendapat sorotan dari politisi PKPI Teddy Gusnaidi. Teddy menilai, Habib Rizieq datang karena ketakutan, bukan karena kesadaran.
"Rizieq akhirnya menyerah. Dia datang ke Polda Metro bukan karena kesadaran, tapi karena ketakutan," ujar Teddy Gusnaidi dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 12 Desember 2020.
Rizieq akhirnya menyerah. Dia datang ke Polda Metro bukan karena kesadaran, tapi karena ketakutan.
Dari dulu gue bilang Rizieq itu pengecut. Zaman orde baru mana nyali dia? Dia muncul setelah reformasi, itupun dengan membawa2 label agama dan membawa massa. Kalau sendiri? Ciut..— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) December 12, 2020
Teddy Gusnaidi juga menyebut, Habib Rizieq muncul sebagai tokoh setelah reformasi karena takut kepada Orba.
"Dari dulu gue bilang Rizieq itu pengecut. Zaman orde baru mana nyali dia? Dia muncul setelah reformasi, itupun dengan membawa-bawa label agama dan membawa massa. Kalau sendiri? Ciut," tutur Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: MK Resmi Cabut Larangan Memakai Jilbab bagi Anak di Bawah 10 Tahun di Austria